Konsorsium Penyelidik Internasional Bellingcat Temukan Dugaan Pasukan Israel Tembak Abu Akleh

Konsorsium Penyelidik Internasional Bellingcat Temukan Dugaan Pasukan Israel Tembak Abu Akleh
Rentang busur menunjukkan 177 hingga 184 meter dari lokasi di mana Abu Akleh ditembak dapat dilihat pada gambar di bawah, dibandingkan dengan posisi pejuang yang diketahui (Bellingcat Twitter)
0 Komentar

BEBERAPA kelompok penyelidik dan badan hak asasi manusia telah meluncurkan penyelidikan independen terkait kematian jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh. Konsorsium penyelidik internasional yang berbasis di Belanda, Bellingcat, menerbitkan analisis bukti video dan audio yang dikumpulkan di media sosial.

Materi tersebut berasal dari sumber militer Palestina dan Israel. Mereka melakukan analisis dengan melihat beberapa faktor seperti tanda waktu, lokasi video, bayangan, dan analisis audio forensik dari tembakan.

https://twitter.com/bellingcat/status/1525611695170781184?s=20&t=peTyvHQV9X4X6yVz8kD7nw

Baca Juga:Soroti Hubungan Moskow-Uni Eropa, Rusia Usir 85 Diplomat Prancis, Spanyol dan ItaliaAzyumardi Azra Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025

Bellingcat menemukan bahwa, orang-orang bersenjata dan tentara Israel berada di daerah itu ketika terjadi penembakan terhadap Abu Akleh. Bukti mendukung keterangan saksi bahwa tembakan Israel membunuh Abu Akleh.

“Berdasarkan apa yang dapat kami tinjau, (tentara Israel) berada di posisi terdekat dan memiliki garis pandang paling jelas ke Abu Akleh,” kata peneliti utama Bellingcat, Giancarlo Fiorella, dilansir Aljazirah, Selasa (17/5).

Fiorella mengakui bahwa, analisis tidak dapat 100 persen pasti tanpa bukti seperti peluru, atau senjata yang digunakan oleh tentara dan lokasi GPS pasukan Israel. Namun dia mengatakan munculnya bukti tambahan biasanya mendukung kesimpulan awal dan hampir tidak pernah membalikkan fakta.

Israel telah menyerukan penyelidikan bersama dengan Palestina atas kematian Abu Akleh.Para pejabat Palestina mengatakan, mereka tidak mempercayai Israel.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, Israel memiliki catatan buruk dalam menyelidiki pelanggaran oleh pasukan keamanannya. Israel sebelumnya meminta Palestina untuk menyerahkan bukti peluru yang menembus kepala Abu Akleh.

Menurut Israel, peluru itu harus dianalisis oleh para ahli balistik untuk mengetahui pelaku penembakan. Namun Palestina dengan tegas menolak permintaan Israel tersebut.

Pada Ahad (15/5/2022) malam, Palestina mengatakan, mereka akan melakukan penyelidikan independen atas kematian Abu Akleh dan memberikan hasilnya segera. Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh mengatakan, Palestina menolak untuk melakukan penyelidikan internasional dan lebih mempercayai penyelidikan independen.

Baca Juga:Kebijakan Larangan Ekspor Bahan Baku Migor, Legislator: 2,67 Juta Petani Sawit Berpotensi Kehilangan PenghasilanRusia Konfirmasi Total Ada 959 Pejuang Ukraina, Termasuk 80 Terluka Menyerah di Pabrik Baja Azovstal Mariupol

“Kami mempercayai kemampuan kami sebagai lembaga keamanan. Kami tidak akan menyerahkan bukti apa pun kepada siapa pun karena kami tahu bahwa orang-orang ini dapat memalsukan fakta,” ujar Shtayyeh.

0 Komentar