Konser Salam Metal Ada Mading ‘Kami Titip Indonesia ke Pundakmu’ Pesan Usut Kasus Penculikan Aktivis 1998

Konser Salam Metal Ada Mading 'Kami Titip Indonesia ke Pundakmu' Pesan Usut Kasus Penculikan Aktivis 1998
Seorang demonstran membawa foto 13 orang hilang yang saat ini tidak diketahui keberadaannya. (Foto: Kompas)
0 Komentar

PENGUNJUNG yang menghadiri Konser Salam Metal (Menang Total) Ganjar-Mahfud memiliki kesempatan untuk mengisi mading dengan berbagai pesan yang datang dari masyarakat.

Iwan Boyong selaku Koordinator Sat Set Movement Jakarta Utara, menyatakan bahwa pesan-pesan yang terdapat dalam mading itu nantinya akan disampaikan kepada Ganjar.

“Sebentar mading ini akan kami serahkan kepada Pak Ganjar,” kata Iwan Boyong Koordinator Sat Set Movement Jakarta Utara, di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, (3/2).

Baca Juga:Ada Mark Up Anggaran Mamin Reses Anggota DPRD Purwakarta Masa Sidang II 2024?Penunjang Infrastruktur Kawasan Rebana Masih Minim, Dinas PUTR Kabupaten Cirebon: Rp290 Miliar Dianggarkan untuk Peningkatan Jalan di Sejumlah Titik

Mading berjudul “Kami Titip Indonesia ke Pundakmu” itu diinisiasi oleh Tim Sat Set Movement. Tim ini berasal dari sepuluh kota. Iwan adalah Koordinator Sat Set Jakarta Utara. Pada sepotong spanduk itu, Iwan menulis pesan tentang pengusutan kasus penculikan aktivis 1997-1998.

“Usut tuntas penculikan ’98,” begitu pesan yang dituliskan Iwan di mading tersebut. Iwan mengatakan semoga pasangan Ganjar-Mahfud bisa mengusut kasus penghilangan aktivis itu. Dia mengaku ada teman-teman aktivis yang hingga hari ini belum pulang. “Enggak tahu di mana rimbanya.”

Iwan mengaku sebagai salah satu orang yang turut ikut pada saat demo di Semanggi. Dia mengaku sebagai salah seorang yang kena peluru aparat di bagian betis kanan. “Ini ada bekas tembakan ’98, pakai peluru tajam. Bukan peluru karet,” tutur Iwan, mengangkat ujung celananya.

Terlihat tanda hitam luka berwarna hitam di atas pergelangan kaki kanannya. Menurut Iwan, yang ditagih adalah keberadaan para aktivis yang saat itu diculik. “Hidupnya di mana, makamnya di mana. Kami ini cuma ingin kejujuran siapa yang menculik. Kasian orang tuanya, hanya ingin tahu di mana keberadaannya,” ucap dia.

Iwan mengaku sebagai alumnus Institute Sains Teknologi Nasional atau ISTN. Dia menyebut almamaternya The Black Jacket dan tergabung dalam Keluarga Besar ISTN. Tak hanya Iwan, setiap orang mampir di situ menulis pesan kepada Ganjar-Mahfud. “Saya tulis Ganjar di hatiku,” kata Jesica Indrayani, yang datang dari Bekasi.

Melalui pesan itu, Jesica mengatakan agar Ganjar benar-benar menjalankan visi misinya. Seperti membuka 17 ribu lapangan pekerjaan seperti tertuang dalam rencana program pasangan nomor 3 itu. “Kita berharap Indonesia tidak ada lagi pengangguran,” tutur dia.

0 Komentar