Konflik Timur Tengah Pengaruhi Jalur Utama Energi Eropa, Seberapa Besar Risikonya?

Konflik Timur Tengah Pengaruhi Jalur Utama Energi Eropa, Seberapa Besar Risikonya?
Kapal tanker "Maria Energy", (kanan) memuat gas alam cair, terletak di terminal terapung, kapal khusus "Hoegh Esperanza", di Wilhelmshaven, Jerman, 3 Januari 2023. (Sina Schuldt/dpa via AP)
0 Komentar

RUDAL dan drone beterbangan di Laut Merah, mengganggu salah satu jalur perdagangan utama dunia dan titik sempit bagi pengiriman energi menuju Eropa.

Serangan yang dilakukan oleh pemberontak Houthi di Yaman terkait perang Israel dengan Hamas menimbulkan ancaman baru terhadap masa depan pasokan energi ke 27 negara Uni Eropa, yang bergantung pada gas alam impor untuk menggerakkan pabrik, menghasilkan listrik, dan menghangatkan rumah.

Kapal tanker yang membawa gas alam cair yang didinginkan dengan suhu super untuk dibawa menggunakan kapal, bukan melalui pipa secara rutin melewati Laut Merah, dan beberapa pengiriman ke Italia telah dibatalkan.

Baca Juga:Hoki BERLIMPAH Spesial Imlek dari Bank Mandiri, Apa Saja Keuntungannya?H-1 Libur Isra Mikraj dan Cuti Bersama Imlek, KAI Daop 8 Catat 19.310 Pelanggan Berangkat dengan Kereta Api Jarak Jauh

Hal ini menimbulkan kekhawatiran, terutama karena Eropa masih bergulat dengan dampak krisis energi usai Rusia memutus aliran gas alam ke benua tersebut akibat invasi Ukraina.

Berikut hal-hal penting yang perlu diketahui mengenai ancaman terhadap pasokan energi Eropa akibat konflik di Timur Tengah:

Apa yang terjadi dengan pengiriman jalur Laut Merah?

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menembakkan drone dan rudal ke kapal-kapal yang melewati wilayah yang mereka kuasai di dekat Selat Bab al-Mandab yang sempit di ujung selatan Laut Merah.

Kelompok Houthi mengatakan mereka menyerang kapal-kapal yang menuju Israel untuk mendukung kelompok Hamas dalam perangnya dengan Israel, meskipun kapal-kapal lain juga menjadi sasaran. Sebagai tanggapan, AS dan Inggris telah menyerang lokasi peluncuran Houthi di Yaman sejak pertengahan Januari.

Kekhawatiran keamanan telah menyebabkan pelayaran dan beberapa perusahaan energi mengubah rute kapal di sekitar ujung selatan Afrika daripada melalui Terusan Suez di ujung utara Laut Merah. Hal ini berarti memperpanjang perjalanan m Eropa dari pemasok di Timur Tengah, seperti Qatar, selama seminggu atau lebih dan meningkatkan biaya.

Sekitar 70% pengiriman LNG dari Qatar yang menuju terminal utama Italia di Laut Adriatik dibatalkan pada bulan Januari. Tahun lalu, Qatar memasok 40% LNG Italia.

Apa itu LNG dan mengapa penting?

Mendinginkan gas alam hingga minus 162° C (minus 260° F) mengubahnya menjadi cair dan mengurangi volumenya hingga 600 kali lipat sehingga dapat disimpan dan dikirim ke kapal yang dirancang khusus.

0 Komentar