Komisi VIII Pertanyakan Klaim Pemerintah: Kemiskinan Turun, tapi Anggaran Bansos Masih Tinggi?

Komisi VIII Pertanyakan Klaim Pemerintah: Kemiskinan Turun, tapi Anggaran Bansos Masih Tinggi?
Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam rangkaian peringatan HDI 2021, Rabu (1/12). Foto: Kemensos RI
0 Komentar

Ace juga menyoroti soal klaim Mensos soal bansos lebih tepat sasaran, padahal temuannya di lapangan malah sebaliknya.

“Kami juga temui di Dapil saya soal data PKH saldo kosong ini masih banyak, ada 1769. Rekap data BPNT saldo kosong di dapil saya, 1831. Kabupaten satu lagi 26983, BPNT kosong lainnya dan tim saya update terus, soal begini ini juga serius harus diselesaikan,” ungkap Ace.

Ia juga mengaku terkejut dengan banyaknya dana tambahan untuk program-program Bansos.

Baca Juga:Hasil Survei Litbang Kompas: Polarisasi Masih Terjadi pada Pilpres 2024Oknum Polisi Diduga Pasok Sabu ke Hakim PN Rangkasbitung

“Kemudian soal penambahan 17 triliun, wuis besar sekali, soal penanganan korban bencana alam dan non-alam harus kita telusuri seperti apa lalu kenapa bisa muncul angka itu,” kata dia.

“Termasuk juga 6 triliun BLT minyak goreng bukankah jatahnya sekarang ini rata-rata minyak goreng sudah 15 ribu per liter,” pungkasnya.

Pada rapat tersebut, Risma mengaku telah diskusi dengan Kemenkeu soal perubahan konsep-konsep di tahun 2023 mendatang. Termasuk soal bansos.

“Sulit melakukan perubahan itu karena sudah sistemnya itu bansos sekian, belanja sekian, jadi itu sempat tiga jam ke Wamenkeu menjelaskan dan beliau sampaikan, ‘Bu Risma bisa tapi tidak sebesar itu’” kata Risma.

“Kami sependapat yang disampaikan Pak Ace tapi memang yang menjelaskan turunannya tetap begitu, Pak. Kami tidak bisa melakukan karena programnya tetap, tapi nanti kami akan jelaskan konsep yang akan kita tawarkan seperti tadi disampaikan target-target itu harus kita evaluasi,” imbuh mantan Wali Kota Surabaya itu. (“)

0 Komentar