Kisah Operasi Senyap KPK di Labuhanbatu, Terungkap 4 Tersangka OTT Ada Hubungan Keluarga

Kisah Operasi Senyap KPK di Labuhanbatu, Terungkap 4 Tersangka OTT Ada Hubungan Keluarga
Terlihat Penyidik KPK yang dikawal oleh aparat Polres Labuhanbatu saat menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, Kamis (11/1). (WOLPhoto)
0 Komentar

DUA Bupati Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara secara berturut-turut terjaring dalam operasi senyap KPK yang membuahkan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Pertama, Selasa tanggal 17 Juli tahun 2018 silam, H Pangonal Harahap diamankan sekitar pukul 20.22 WIB di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Dirinya ditangkap tim KPK RI terkait atas dugaan penerimaan suap proyek-proyek di lingkungan Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2018. Belakangan, PN Medan, Sumut pada Kamis tanggal 4 April 2019 memvonis Pangonal 7 tahun penjara, denda Rp 200 juta subsider dua bulan penjara serta diwajibkan membayar uang pengganti Rp 42,28 miliar dan 218 dollar Singapura.

Kedua, Bupati Labuhanbatu periode 2021-2024, juga kandas di tangan KPK. Saat itu, tanggal 11 Januari 2024 pagi tampak suasana senyap dan tegang terlihat di kediaman pribadi  Erik Adtrada Ritonga, Jalan Padangmatinggi, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara.

Baca Juga:Baliho Maut Timpa Siswi SMK di Kebumen, Diduga Milik Caleg DPR Dapil Jawa Tengah 7 Asal NasdemPolisi Dalami Kasus Tewasnya Siswi SMK di Kebumen yang Tertimpa Baliho Politik

Terlihat, sejumlah aparat berpakaian preman maupun dinas kepolisian, bersiaga di halaman dalam maupun luar rumah Bupati Labuhanbatu, sejak pagi hingga menjelang siang.

Belakangan diketahui, tim KPK RI tengah melakukan penggeledahan sekaligus mengamankan Erik Adtrada Ritonga. Beberapa jam sebelumnya, pihak KPK sudah mengamankan sejumlah oknum, diantaranya calon legislatif, kepala dinas kesehatan serta pihak swasta yang disebut-sebut rekanan proyek.

Amatan di lokasi kediaman  Erik Adtrada Ritonga, menjelang siang, terdapat delapan mobil keluar beriringan dari rumah di Jalan Padangmatinggi. Dari delapan mobil, dua unit diantaranya mobil pengawal kepolisian yang berada di bagian depan dan satunya tepat di belakang.

Sedangkan Erik Adtrada Ritonga sendiri berada pada mobil warna putih pada iringan mobil ketiga. Meski demikian, Bupati Labuhanbatu berpasangan dengan Hj Ellya Rosa Siregar itu pun, masih menyempatkan diri membuka kaca sebelah kanan mobil bernopol BK 1997 BRU berwarna putih sembari melambaikan tangan.

Amatan pada Jumat (12/1) hingga petang, situasi di kediaman Erik Adtrada Ritonga terlihat lengang. Jika selama ini pintu pagar besi menuju halaman dalam rumah selaku terbuka, kini terlihat tertutup.

Operasi tangkap tangan KPK RI terhadap Bupati Labuhanbatu periode 2021 hingga 2024 ini, menyisakan duka bagi keluarga. Terlebih, dari tiga oknum yang sempat dikabarkan dibawa itu, disebut-sebut memiliki hubungan keluarga.

0 Komentar