Kiai Said dan Berdirinya Pesantren Gedongan

Kiai Said dan Berdirinya Pesantren Gedongan
Makam pendiri Pesantren Gedongan, Cirebon, Kiai Muhammad Said. /Magarsari Blogspot
0 Komentar

BIOGRAFI KH. Muhamad Said Gedongan, dalah nama lingkungan pesantren sekaligus juga nama sebuah dusun/blok.

Pesantren Gedongan adalah salah satu Pesantren tua yang ada di wilayah timur Cirebon, tepatnya berada di Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon.

Pada tahun 1990an, ketika Kecamatan Astana Japura dimekarkan pada tahun 2000an, Desa Ender termasuk di dalamnya Dusun Gedongan masuk pada wilayah Kecamatan Pangenan.

Baca Juga:Pastikan Urutan Ketiga Liga Inggris, Chelsea Lawan Leicester City Imbang 1-1Kontingen Indonesia Posisi Keempat di Klasemen Medali SEA Games

Berbicara mengenai Pesantren dan Dusun Gedongan, eksistensinya tidak dapat dipisahkan dari satu tokoh yang mendirikannya, adapun pendiri Pesantren Gedongan adalah KH Muhamad Said, Kiai asal Desa Tuk (versi lain Pesawahan) Sindanglaut Kabupaten Cirebon. Kiai Muhamad Said merupakan putra dari KH. Murtasim.

Sebelum kedatangan KH Muhamad Said, Gedongan dikisahkan masih berbentuk hutan, Kiai Said sendiri datang ke daerah Gedongan diperkirakan pada tahun 1800an. Beliau datang bersama istri dan beberapa santri ayahnya yang sengaja ia bawa untuk membuka perkampungan baru.

Belum ada kepastian mengenai kapan Kiai Said dilahirkan, hanya saja, berdasarkan catatan sejarah, bahwa salah satu anak KH Said, yang bernama KH Siraj dikisahkan lahir pada tahun 1887.

Selanjutnya apabila Kiai Said ketika anaknya lahir berumur 25-30 tahun, maka tahun kelahiran Kiai Said kira-kira antara tahun 1857/1862.

Sementara masa hidup Kiai Said apabila umurnya mencapai 60 tahun, maka beliau hidup dari tahun 1857 hingga 1917, selanjutnya apabila beliau dilahirkan pada 1857, maka masa hidupnya dari tahun 1862-1822.

Melihat dari masa hidupnya Kiai Said, jelas bahwa masa hidup Kiai Said adalah pasca Perang Santri (Perang Kedongdong 1806-1818), dengan demikian, masa hidup Kiai Said sebenarnya masa ketika Cirebon sudah berdamai dengan Belanda. Hanya saja memang dalam catatan sejarah, antara tahun 1913-1918 Cirebon sedang geger perang Santri Vs etnis Cina (Tragedi Kucir 1913).

Tidak diketahui secara pasti apakah Kiiai Said terlibat dalam peristiwa ini atau tidak, mengingat dalam sejarahnya banyak Para Kiai terkemuka yang terlibat dan menyetujui konflik itu.

Baca Juga:Kalah dari Thailand, Shin Tae-yong Minta MaafSayap-Sayap Patah Mendadak Jadi Perbincangan, Nicholas Saputra dan Ariel Tatum Tampil Mesra

Silsilah KH Muhamad Said GedonganSecara silsilah, Kiai Said masih keturunan Nabi Muhamad, sebab nasab Kiai Said bersambung dengan Sunan Gunung Jati.

0 Komentar