Kesultanan Kanoman Cirebon Gelar Pisowanan Ageng di Bangsal Jinem, 7 Mei

Kesultanan Kanoman Cirebon Gelar Pisowanan Ageng di Bangsal Jinem, 7 Mei
uang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat.
0 Komentar

KRATON Kanoman menggelar halal bihalal dan pisowanan atau sungkeman di Bangsal Jinem, Sabtu (7/5/2022).

“Kesultanan Kanoman Cirebon, dengan segala ide, cita-cita serta gagasannya kembali meletakkan tradisi sebagai upaya yang mesti dipertahankan demi keberlangsungan hidup bersama,” demikian tulis undangan Pisowanan Ageng Halal bihalal yang ditandatangani Patih Keraton Kesultanan Kanoman, Pangeran Patih Raja Moch. Qodiran, Sabtu (7/5).

Bagi Kesultanan Kanoman Cirebon, tradisi masih secara utuh sebagai bentuk penghargaan dan kecintaan kepada para leluhur.

Baca Juga:Laga Dramatis Semifinal Real Madrid vs Man City di Liga ChampionsBukan Migor, Kerupuk Melarat Cirebon Digoreng Pakai Pasir

Juru Bicara Keraton Kanoman Cirebon, Raja Ratu Arimbi Nurtina mengatakan, selain menjadi ajang bersilatutahmi dan bermaafan, halal bihalal dan pisowanan juga dapat dimaknai sebagai pembelajaran diri dalam menanamkan kerendahan hati.

“Kalau istilah Cirebonnya disebut anggah-ungguh, agar perilakunya tidak menyimpang dari nilai dan norma yang sudah diajarkan para leluhur,” ujar Ratu Raja Arimbi Nurtina.

Selain kerendahan hati, pisowanan juga memiliki arti penanaman sikap tata krama, dan sopan santun yang luhur.

“Saat prosesi pisowanan itulah penanaman nilai dan norma dilakukan,” kata dia.

Lanjut Ratu Raja Arimbi Nurtina, penerapan tersebut ditandai dengan bagaimana cara melakukan pisowanan, yaitu dengan menundukan kepala dan saling berucap kata-kata mulia.

Tidak hanya itu, prosesi halal-bihalal dan pisowanan disebutkan dia sebagai salah satu cara untuk meninggikan nilai-nilai luhur dalam peradaban manusia.

“Selain itu, Idulfitri secara proporsional dan totalitas juga dimaknai untuk bersama-sama kembali ke fitrah, kesucian,” pungkasnya. (*)

0 Komentar