Keputusan Baleg DPR Anulir Putusan MK Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Alam Ganjar Suarakan Perlawanan

Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra Ganjar Pranowo, Sabtu (3/6/2023). Foto: dok. GMI
Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra Ganjar Pranowo, Sabtu (3/6/2023). Foto: dok. GMI
0 Komentar

ALAM Ganjar, putra tunggal Ganjar Pranowo ikut menyuarakan perlawanan terhadap keputusan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Baleg DPR) yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat usia calon kepala daerah. Ini merupakan reaksi pertamanya usai kekalahan sang ayah, Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024. Terakhir, Alam mengunggah cuitannya 2 bulan lalu, 21 Juni 2024. Unggahan di Instagramnya pun terakhir pada 30 Juni 2024.

Alam Ganjar Kawal Gerakan Perlawanan

Alam, melalui akun media sosial X miliknya menulis, “Udah waktunya?”. Ini merupakan sindiran terhadap keputusan DPR yang dianggap sebagai langkah mundur dalam demokrasi. Dari cuitan iu mengisyaratkan, keputusan Baleg DPR itu sebaiknya direspons dengan sikap sekarang waktunya bertindak.

Dalam cuitan lainnya, Alam membalas seorang warganet yang menulis, “PINDAH NEGARA MAS” dengan cuitan, “Masa Lari? Lawan dong.” Ajakan Alam mewakili keresahan banyak anak muda yang merasa masa depan politik Indonesia tengah dipertaruhkan. Dalam cuitan berikutnya, ia kembali menekankan, “Backingan kita adalah seluruh masyarakat Indonesia yang masih punya akal sehat. Lawan.”

Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes

Pemuda kelahiran 2001 itu bahkan menjadikan media sosialnya sebagai wadah untuk memantau keadaan terkini yang membutuhkan urgensi publik. “Jadikan tweet ini untuk share knowledge terkait apa yang sedang terjadi agar semua orang memiliki pemahaman, kesadaran, dan semangat yang setara. Feel free untuk share informasi-informasi edukatif dalam bentuk apapun (yang valid). Gerakan tetap harus disertai fakta,” tulisnya.

Tak sampai di sana, Alam juga menyerukan agar publik menggunakan media sosialnya sebagai medium untuk bertukar informasi terkait keamanan, kesehatan, bahkan aksi solidaritas atau perlawanan yang diinisiasi masyarakat. Alam menulis, “Jadikan tweet ini untuk menampung informasi terkait aksi yang di inisiasi kawan-kawan. Share lokasi, waktu, dan catatan-catatan penting lainnya. Saatnya kita saling hadir untuk satu sama lain karena yang seharusnya hadir malah menginjak.”

Ernest Prakasa Ikut Gerakan ‘Peringatan Darurat’

Sebelumnya, sederet selebritas Tanah Air telah lebih dulu bereaksi terhadap keputusan DPR. Mereka mengunggah video berlatar biru bertajuk ‘Peringatan Darurat’ di media sosial. Video berdurasi 10 detik tersebut, yang menyematkan lambang Garuda Pancasila, dengan cepat menyebar di media sosial dan menjadi simbol perlawanan terhadap keputusan DPR.

0 Komentar