Kenang 24 Tahun Lengsernya Soeharto, Mbak Tutut Ungkap Pesan Terakhir Bapak

Kenang 24 Tahun Lengsernya Soeharto, Mbak Tutut Ungkap Pesan Terakhir Bapak
Soeharto & Tutut Soeharto (Istimewa)
0 Komentar

SUDAH 24 Tahun lalu Soeharto lengser dari jabatan Presiden RI yang didudukinya selama 32 tahun.

Saat demo turunkan Soeharto memuncak pada Mei 1998, situasi kalut dan mencekam. Ada tawaran lho dari presiden negara lain agar Soeharto berlindung saja menyelamatkan diri di luar negeri.

Soeharto berterima kasih atas banyaknya tawaran yang masuk kepadanya untuk tempat berlindung, namun Soeharto tetap pilih di Indonesia saja.

Baca Juga:Panglima TNI: Ada 10 Orang Anggotanya Jadi Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia Milik Terbit Rencana Perangin AnginDinilai Terlalu Kecil untuk Dilalui Kendaraan, Pemprov Jabar Bakal Lebarkan Jalan yang Jadi Lokasi Kecelakaan Bus Ciamis

Putri Soeharto, Mbak Tutut atau Siti Hardijanti Hastuti Indra Rukmana menuliskan saat-saat Soeharto menyikapi Mei 1998. Mbak Tutut menuliskan, tak ada takut pada diri Soeharto menghadapi amukan rakyat.

Mbak Tutut bilang, berat rasanya melihat kala itu banyak hujatan cacian makian dan ragam tuduhan yang ditujukan kepada Soeharto dan keluarganya.

Anak-anak Soeharto mengaku berat mendapatkan tekanan itu, tapi Soeharto malah mengingatkan anak-anaknya untuk sabar dan jangan dendam.

Soeharto tidak takut, ogah pergi dari Indonesia

Saat situasi makin kacau, Mbak Tutut mengatakan banyak yang meminta Soeharto angkat kaki dari kediaman Cendana, untuk alasan keselamatan.

Bahkan, kata Tutut, ada beberapa presiden yang menawari Soeharto untuk berlindung ke negara mereka.

Tapi Soeharto ogak menerima tawaran itu. Kata Soeharto dia ingin tetap di Cendana, tinggal dan mati di Indonesia, tempat kelahirannya.

“Saya tidak akan pergi ke mana-mana. Ini rumah saya. Saya akan tetap di sini. Sampaiken terima kasih saya pada sahabat-sahabat saya dari negara-begara lain. Tapi maaf, saya tidak akan meninggalken Indonesia. Saya lahir di Indonesia. Seandainya saya harus mati, saya akan mati di Indonesia, negeri di mana saya dilahirken,” kata Soeharto yang dituliskan Mbak Tutut di laman tututsoeharto.id dikutip, Senin 23 Mei 2022.

Baca Juga:Indonesia Masuk Daftar 16 Negara yang Dilarang Arab Saudi untuk Dikunjungi WarganyaMantan Kepala BIN: Miris Banyaknya Pekerja Kasar asal China di Indonesia, Perdana Menteri Pertama Singapura Dulu Orang Padang

Mbak Tutut lega dengan sikap bapaknya tersebut, tetap akan berada di Indonesia. Artinya, Soeharto, di mata Mbak Tutut adalah seorang ksatria.

Mbak Tutut kemudian bertanya kepada Soeharto, apakah tidak takut menghadapi amukan rakyat. Soeharto nyatakan tidak takut, dan yakin nanti jalannya sejarah akan membuktikan pilihan sikapnya.

“Kenapa saya harus takut? Saya tidak bersalah. Saya sudah melakuken tugas saya dengan sebaik kemampuan yang saya punya,” kata Soeharto menjawab Mbak Tutut.

0 Komentar