Kementan Tegaskan Adanya Kekeliruan Informasi di Media Tentang Jutaan Sapi Terjangkit PMK

Kementan Tegaskan Adanya Kekeliruan Informasi di Media Tentang Jutaan Sapi Terjangkit PMK
Hewan yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau foot and mouth disease di Kabupaten Mojokerto mulai menunjukkan ada kesembuhan. Data dari Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto per 10 Mei 2022, jumlah total kasus hewan terjangkit PMK mencapai 622 kasus. (IST)
0 Komentar

DIREKTUR Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah menegaskan adanya kekeliruan informasi yang beredar di Media tentang jutaan sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kesalahan terjadi akibat pembacaan tabel data populasi dan hewan sakit, menyebabkan adanya persepsi keliru ini.

“Kami akan perbaiki model tabel yang dipublikasikan pada masyarakat, agar tidak ada kekeliruan interpretasi,” tegas Nasrullah di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Secara rinci Nasrullah menyampaikan kembali data yang diterbitkan pemerintah pada saat rapat kerja Komisi IV DPR RI per 22 Mei 2022, bahwa kejadian PMK terjadi pada 16 provinsi, dengan jumlah hewan sakit 20.723 ekor (0,38 persen) dari total populasi ternak 5,4 juta ekor di wilayah tersebut.

Baca Juga:Ada 12 Kabupaten Kota di Pesisir Pantura Jateng Terendam Banjir RobTewaskan 19 Anak 2 Orang Dewasa, Salvador Ramos Tembak Neneknya di Rumah Sebelum Berondong Tembakan di Robb Elementary School  Texas

“Pemerintah berupaya menekan angka kesakitan dan penyebarannya. Kita apresiasi langkah satgas daerah dan Polri yang sangat proaktif di lapangan,” tambahnya.

Kabar baiknya lanjut Nasrullah, perkembangan ternak sakit yang berhasil diobati sangat menggembirakan. Setidaknya 33,29 persen hingga diatas 50 persen di daerah tertentu. Strategi zonasi atau melokalisir kasus hanya pada kandang yang sakit, efektif membantu pencegahan PMK tidak meluas.

“Kami terus bekerja keras membatasi penyebaran PMK dengan pembatasan lalu lintas ternak dari wilayah wabah. Khusus hewan sakit kita obati terutama yang bergejala klinis. Mohon dukungan media dan masyarakat agar PMK dapat segera teratasi,” tutur Nasrullah. (*)

0 Komentar