Kemendikbudristek Tanggapi Rencana Program Makan Siang Gratis Gunakan Dana Bansos

Kemendikbudristek Tanggapi Rencana Program Makan Siang Gratis Gunakan Dana Bansos
Acara Simulasi Penyajian Makanan Sehat, Bergizi, Terjangkau Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran oleh relawan Aksi Sahabat Gibran (AksiBaGi). (Foto: Istimewa)
0 Komentar

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) buka suara menanggapi rencana program makan siang gratis menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah dan dana BOS. Makan siang gratis merupakan program pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan belum ada pembahasan program tersebut di Kemendikbudristek. “Belum ada pembahasan,” kata Iwan saat ditemui usai konferensi pers ‘Rapor Pendidikan’ di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa (5/3).

Iwan mengatakan Kemendikbudristek selama ini melaksanakan program merujuk nota keuangan. Karena itu, tak ada pembahasan di Kemendikbudristek. “Nota keuangan jadi pijakan di Kemendikbudristek sampai saat ini,” kata Iwan. “Hanya itu yang bisa saya sampaikan.”

Baca Juga:Tips Pasang Roof Box Untuk Menjaga Keamanan BerkendaraPuan Maharani: Menang dan Kalah Selalu Ada Dalam Pemilu, Kita Dituntut Memiliki Etika Politik

Adapun Nota Keuangan adalah dokumen yang menjelaskan dan menjabarkan Undang-Undang APBN. Di dalamnya, disajikan rencana keuangan dan kebijakan fiskal yang akan dijalankan oleh pemerintah dalam satu periode anggaran, biasanya selama satu tahun fiskal

Sebelumnya sejumlah organisasi guru mengkritik program makan siang gratis yang direncanakan menggunakan dana BOS. Kepala Bidang Advokasi Guru, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) misalnya menolak kebijakan itu. Alasannya, dana BOS diperuntukan untuk membayar gaji guru dan tenaga pendidik honorer.

“Sama saja memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya. Sebab ada guru honorer yang hanya mengandalkan dana BOS,” kata Imam dalam keterangan resmi, Sabtu (2/3).

Menurut Imam, skema pembiayaan makan siang gratis harusnya tidak diambil dari anggaran pendidikan termasuk BOS dari APBN. Sebab, anggaran APBN sekarang saja, belum mampu menyejahterakan guru. “Anggaran juga belum memperbaiki fasilitas sekolah dan memajukan kualitas pendidikan kita. “Belum lagi, jumlah dana BOS dari pemerintah pusat tiap tahun tidak mengalami kenaikan. Dana BOS justru menurun.”

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan pembiayaan program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran itu didanai dengan skema BOS. Hal ini ia sampaikan sebelum melakukan simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang. “Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa,” ujar Airlangga sebelum simulasi di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang pada Kamis, (29/2).

0 Komentar