Kemenag: Hilal di Indonesia Sangat Sulit Diamati

Kemenag: Hilal di Indonesia Sangat Sulit Diamati
Kementerian Agama (Kemenag) melaksanakan seminar dari perhitungan astronomi terkait posisi hilal awal Ramadan 1445 H di Indonesia (Tangkapan layar YouTube Bimas Islam TV).
0 Komentar

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) melaksanakan seminar dari perhitungan astronomi terkait posisi hilal awal Ramadan 1445 H di Indonesia. Hasilnya, posisi hilal masih rendah di Indonesia.

“Tinggi bulan posisi yang menunjukkan posisi hilal itu berada di atas ufuk, di Indonesia masih sangat rendah kurang dari 1 derajat,” kata Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya, di kantor Kemenag, Jakarta, Minggu (10/3).

Cecep mengatakan hilal di Indonesia sangat sulit diamati. Bahkan, katanya, beberapa kriteria mengatakan tidak ada referensi apa pun bahwa hilal serendah ini bisa diamati.

Baca Juga:Keberadaan Pohon Calamophyton Ditemukan di Sepanjang Pantai Barat Daya Inggris, Fosil Hutan Usia 390 Juta TahunKemenkes Gaza: 31.045 Orang Tewas 72 Persen Anak-anak dan Perempuan

“Tetapi kalau kita amati memang di Indonesia teramat sangat sulit bahkan beberapa kriteria mengatakan tidak ada referensi apapun bahwa hilal serendah ini bisa diamati dapat terlihat,” katanya.

Cecep mengatakan hasil kesepakatan MABIMS (Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura), kriteria visibilitas hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Berdasarkan kriteria tersebut, hilal di Indonesia sore ini tidak bisa diamati.

“Hilal tidak bisa diamati,” kata Cecep. (*)

 

0 Komentar