Kematian John Barnett, Boeing Tak Banyak Berikan Respons

Kematian John Barnett, Boeing Tak Banyak Berikan Respons
Boeing 'sedih atas meninggalnya Tuan Barnett'. Gambar: Roslan Rahman/AFP
0 Komentar

SEORANG mantan pegawai Boeing, John Barnett, yang dikenal karena menyuarakan keprihatinan mengenai standar produksi bekas perusahaannya itu ditemukan tewas. Boeing pun menyampaikan dukacita.

“Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett,” ujar Boeing dalam pernyataannya seperti dilansir BBC, Selasa (12/3).

Boeing tak banyak memberikan respons atas peristiwa tersebut. Boeing menyatakan turut berduka kepada keluarga Barnett.

“Duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya,” ujar Boeing.

Baca Juga:John Barnett Ungkap Standar Produksi, Mantan Pegawai Boeing Ini Ditemukan TewasUstaz Adi Hidayat Berikan Panduan Melatih Anak Berpuasa hingga Seharian Penuh

Barnett, yang berusia 62 tahun, ditemukan tewas pada Sabtu (9/3). Barnett telah memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri.

Barnett juga dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari Sabtu (9/3). Namun, dia tidak muncul sehingga berujung penyelidikan dilakukan ke hotelnya.

Barnett ditemukan tewas di mobilnya yang diparkirkan di area hotel. Pengacara Barnett menyebut kematian kliennya sebagai sesuatu yang tragis.

Polisi menyebut Barnett diduga tewas akibat luka yang ‘ditimbulkan sendiri’. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Barnett diketahui bekerja untuk Boeing selama 32 tahun dan pensiun pada tahun 2017. Dia telah memberikan bukti dalam gugatannya terhadap perusahaan beberapa hari sebelum ditemukan tewas.

Pada tahun 2010, Barnett bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik Boeing di North Charleston yang membuat 787 Dreamliner. Pada tahun 2019, Barnett mengatakan bahwa para pekerja Boeing yang berada di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi.

Dia mengklaim telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen pesawat. Dia menyebut satu dari empat masker pernapasan tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat.

Baca Juga:Bangunkan Anak Sahur Tanpa Rewel Banyak Drama, Ikuti Kiat Mudah IniKantor Berita Palestina WAFA: Israel Masih Lancarkan Serangan ke Gaza Meski Sudah Masuk Bulan Suci Ramadan

Dia mengaku khawatir bahwa dorongan untuk membuat pesawat baru berarti memicu proses perakitan yang terburu-buru hingga keselamatan terganggu. Barnett mengatakan para pekerja telah gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.

Dia juga menyebut ada beberapa kasus di mana suku cadang di bawah standar dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Dia mengklaim pengujian pada sistem oksigen darurat yang akan dipasang pada 787 menunjukkan tingkat kegagalan sebesar 25%.

0 Komentar