Kemana arah koalisi Partai Newborn?

Kemana arah koalisi Partai Newborn?
Ilustrasi pemilu. (net)
0 Komentar

PEMILU 2024 sebentar lagi mendekati hari H di tanggal 14  Februari 2024, dan partai peserta Pemilu 2024 sudah ditetapkan oleh KPU sebanyak 18 Partai dan penetapan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden juga sudah mendaftar di KPU serta menghasilkan 3 pasangan Capres dan Cawapres. Dengan penetapan pasangan Capres dan Cawapres telah membentuk 3 Koalisi Partai:

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan Calon Presidennya Anies Baswedan dan Calon Wakil Presidennya Muhaimin Iskandar (Pasangan Amin) yang dimotori oleh Surya Paloh Ketum Partai Nasdem dengan Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Ummat yang mendukung koalisi ini.

Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan calon Presidennya Prabowo Subianto dan calon Wakil Presidennnya Gibran Rakabuming Raka, tokoh muda Walikota Solo dan anak Presiden Jokowi, ini adalah koalisi partai gemuk atau disebut juga Koalisi Gemoy , dimotori oleh Prabowo Subianto Ketum Partai Gerindra atas restu dan cawe-cawe nya Presiden Joko Widodo dengan beberapa partai besar yang bergabung  Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Prima (yang tidak lolos verifikasi).

Baca Juga:Dilema PP 51 tahun 2023 bagi Industri Padat KaryaSatpol PP: Penertiban Kawasan Dalem Kaum Sesuai dengan Aturan

Koalisi ketiga tidak ada sebutannya dengan calon Presidennnya Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presidennya Prof Mahfud MD, koalisi ini di motori oleh Megawati Ketua Umum  PDIP partai besar pemenang Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 yang mengusung Jokow sebagai Presidennya, dalam koalisi begabung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) , Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Saat ini ada 2 partai baru yang belum menentukan arah koalisinya berlabuh ke arah ketiga koalisi yaitu Partai Buruh, partai yang diketuai oleh Said Iqbal, Partai Buruh tidak mendukung partai-partai atau paslon Capres atau Cawapres yang mendukung Undang-undang Cipta Kerja seperti yang sudah disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Partai Buruh Said Salahudin, ada dua partai yang menolak yaitu PKS dan Partai Demokrat dengan masing partai berbeda koalisi.

Rakernas Partai Buruh tanggal 9 Oktober 2023 mengerucut 2 nama Capres dan Cawapres yaitu nama Ganjar-Mahfud dan Prabowo – Gibran yang masing-masing didukung dari 12 provinsi. Jika melihat hasil dari Rakernas Partai Buruh ada dua nama yaitu Ganjar dan Prabowo, jika Partai Buruh bergabung dengan koalisi Indonesia Maju maka apa yang mereka perjuangkan dengan ikut berdemo bersama para Serikat Buruh atau Pekerja adalah suatu hal yang naif karena di dalam koalisi Indonesia Maju adalah arahan dan restu Presiden Jokowi yang di masa-masa pemerintahnya mendorong diundangkannya Undang-undang Cipta Kerja arti nya perjuangan untuk menolak UUCK menjadi sia-sia.

0 Komentar