Kelas Menengah dan “Chilean Paradox”, Ini Peringatan untuk Indonesia

Kelas Menengah dan “Chilean Paradox”, Ini Peringatan untuk Indonesia
Kepala Kampus Politeknik LP3I Aris Armunanto, SE. Ak., MM
0 Komentar

Reformasi Pendidikan

Investasi dalam pendidikan berkualitas tinggi yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat adalah langkah penting untuk meningkatkan mobilitas sosial. Program beasiswa, peningkatan kualitas sekolah publik, dan pelatihan guru dapatmembantu mengurangi kesenjangan pendidikan.

Reformasi Pasar Tenaga Kerja

Menciptakan kondisi kerja yang lebih adil dan memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja informal dapat membantu mengurangi ketimpanganpendapatan. Kebijakan upah minimum yang lebih tinggi dan perlindungan hak-hak pekerja juga penting.

Reformasi Pajak

Mengadopsi sistem pajak yang lebih progresif dapat membantu mendistribusikan kekayaan secara lebih merata. Peningkatan pajak bagi individu berpenghasilantinggi dan perusahaan besar dapat digunakan untuk mendanai program sosial dan infrastruktur yang menguntungkan masyarakat luas.

Investasi dalam Kesehatan

Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia

Memperbaiki akses dan kualitas layanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat adalah langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan umum. Programkesehatan universal dan peningkatan fasilitas kesehatan di daerah terpencil dapat membantu mengurangi kesenjangan kesehatan.

Partisipasi Publik

Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dapat meningkatkan kepercayaan publik dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat luas.

Peringatan Chilean Paradox untuk Indonesia

Indonesia bisa terdampak Chilean Paradox jika mengandalkan pertumbuhan ekonomi yang kuat tanpa memperhatikan distribusi kesejahteraan yang merata. Ketergantungan pada kebijakan ekonomi neoliberalisme, seperti privatisasi dan deregulasi tanpa perlindungan sosial yang memadai, bisa memperbesar kesenjangan sosial dan ekonomi.

Jika pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas hanya dapat diakses oleh kelompok kaya, serta sistem pajak tidak progresif, mobilitas sosial akan terhambat, dan ketimpangan semakin melebar. Selain itu, pasar tenaga kerja yang tidak memberikan perlindungan dan upah layak bagi pekerja dapat menambah ketidakpuasan sosial.

Untuk menghindari hal tersebut, Indonesia harus menerapkan kebijakan yang inklusif, meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan untuk semua, serta memastikan perlindungan sosial dan keadilan ekonomi bagi seluruh masyarakat.

Data BPS yang terbaru, yang dikeluarkan pada 28 Agustus, menunjukkan bahwa jumlah orang yang dikategorikan sebagai kelas menengah telah turun menjadi 47,85 juta pada tahun 2024, atau 17,1 persen dari populasi negara saat ini yang berjumlah 289 juta.

0 Komentar