Kelas Menengah dan “Chilean Paradox”, Ini Peringatan untuk Indonesia

Kelas Menengah dan “Chilean Paradox”, Ini Peringatan untuk Indonesia
Kepala Kampus Politeknik LP3I Aris Armunanto, SE. Ak., MM
0 Komentar

CHILE, sebuah negara yang sering kali dipandang sebagai kisah sukses ekonomi di kawasan tersebut. Negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, menjadikannya salah satu ekonomi paling stabil dan makmur di Amerika Latin.

Namun, di balik kesuksesan ekonomi ini, terdapat paradoks yang mencolok, yang dikenal sebagai “Chilean Paradox.” Paradoks ini mengacu pada kenyataan bahwa meskipun ekonomi Chile berkembang pesat, ketimpangan sosial dan ekonomi tetap menjadi masalah besar.

Dengan kelas menengah yang lebih kecil, para ahli memperingatkan bahwa Indonesia dapat mengalami nasib yang sama dengan Chilie, di mana ketidaksetaraan sosial yang melebar berkontribusi pada kerusuhan selama bertahun-tahun. Sejak akhir abad ke-20, Chile telah mengalami transformasi ekonomi yang signifikan.

Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia

Pada tahun 1970-an dan 1980-an, di bawah pemerintahan Augusto Pinochet, Chile menerapkan serangkaian reformasi ekonomi neoliberalisme yang mencakup privatisasi perusahaan negara, deregulasi pasar, dan liberalisasi perdagangan. Reformasi ini berhasil menstabilkan ekonomi Chile dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Pada tahun 1990-an, setelah kembalinya demokrasi, pemerintah Chile melanjutkan kebijakan ekonomi yang berorientasi pasar sambil meningkatkan investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi Chile menjadi stabil dengan tingkat inflasi yang rendah atau terkendali dan peningkatan investasi asing.

Chilean Paradox merujuk pada fenomena di mana negara Chile berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabilitas makroekonomi, namun tetap mengalami tingkat ketimpangan sosial dan ekonomi yang signifikan.

Meskipun banyak orang di Chile yang menikmati peningkatan standar hidup, perbedaan antara yang kaya dan yang miskin tetap sangat mencolok atau gap kesenjangan semakin lebar.

Penyebab Chilean Paradox

Kebijakan Ekonomi Neoliberalisme

Reformasi ekonomi yang diterapkan selama rezim Pinochet memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi kebijakan tersebut juga mengakibatkan ketidakadilan sosial. Privatisasi perusahaan negara dan layanan publik menciptakan kesenjangan akses terhadap sumber daya dan layanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan.

Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja di Chile sering kali tidak memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja. Meskipun tingkat pengangguran relatif rendah, banyak pekerjaan yang tersedia adalah pekerjaan informal dengan upah rendah dan tanpa tunjangan. Hal ini menyebabkan banyak pekerja yang tetap berada dalam kemiskinan meskipun bekerja penuh waktu.

0 Komentar