Kedubes Amerika Serikat Sebut AS Menantikan Kerja Sama dengan Pemerintahan Baru Prabowo Subianto

Kuasa Usaha ad interim Kedubes AS di Jakarta, Michael F. Kleine.(Foto: Kedubes AS)
Kuasa Usaha ad interim Kedubes AS di Jakarta, Michael F. Kleine.(Foto: Kedubes AS)
0 Komentar

KUASA Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Michael F Kleine menyebut pihaknya tengah mengadakan pembicaraan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto dan timnya menjelang pelantikannya pada 20 Oktober mendatang. Kleine menyebut AS menantikan kerja sama dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo.

“Amerika Serikat mengucapkan selamat kepada Indonesia atas kesuksesan luar biasa dalam Pemilu 2024 Februari lalu,” kata Kleine kepada pers di sela perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di Jakarta, Selasa (11/6).

Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober 2024 untuk menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memimpin negara ini selama dua periode. Sepanjang satu dekade terakhir, hubungan Indonesia-AS meningkat hingga tingkat kemitraan strategis komprehensif. Menurut Michael F Kleine, negaranya sangat menantikan untuk bekerja sama dengan pemerintah yang baru.

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

“Kami memiliki komunikasi yang sangat baik dengan Pak Prabowo saat ini. Kami berbicara dengannya dan tim transisinya (tim gugus tugas sinkronisasi pemerintahan Prabowo-Gibran, red). Kami menantikan untuk bekerja sama dengan dia (Prabowo) dan pemerintahannya saat ia dilantik pada Oktober,” kata Kleine.

Sejak dinyatakan sebagai pemenang, Prabowo telah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bertemu dengan para pemimpin dunia, termasuk Xi Jinping dari Tiongkok. Para duta besar negara sahabat juga telah datang ke kantor Prabowo di Jakarta untuk mengucapkan selamat kepadanya.

Prabowo belum bertemu dengan Presiden AS Joe Biden secara langsung sejak kemenangannya. Namun, Biden menelepon Prabowo untuk mengucapkan selamat pada Maret.

“Presiden Biden berjanji untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia di bawah kemitraan strategis komprehensif AS-Indonesia dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) serta bekerja sama menuju Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, makmur, dan aman,” bunyi pernyataan Gedung Putih mengenai panggilan telepon dengan Prabowo.

IPEF mengacu pada blok ekonomi yang dipimpin Washington, mencakup AS, Indonesia, Australia, Brunei, Fiji, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Diketahui, pada periode kedua pemerintahannya, Presiden Jokowi menunjuk Prabowo sebagai menteri pertahanan (menhan). Akhir tahun lalu, Indonesia-AS menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan yang bertujuan membuka peluang kemitraan baru dalam sektor tersebut. AS juga memiliki program yang disebut Super Garuda Shield, yang diklaim sebagai latihan militer terbesar dengan Indonesia. (*)

0 Komentar