Kecilnya Peluang Mencairnya Ketegangan Pakistan-India Usai Pergantian Rezim di Islamabad

Kecilnya Peluang Mencairnya Ketegangan Pakistan-India Usai Pergantian Rezim di Islamabad
Ilustrasi
0 Komentar

Pidato pengukuhan Shehbaz, katanya, menyatakan keinginan untuk berdamai dengan India, tetapi dalam kerangka resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Kashmir.

Sebagai perdana menteri baru, menurutnya, Sharif akan lebih vokal mengecam langkah India Agustus 2019 di tingkat internasional.

“Pada saat yang sama, itu tidak akan menutup pintu untuk diplomasi sehingga kedua negara dapat bergerak melampaui gencatan senjata saat ini di sepanjang Garis Kontrol dan mulai setidaknya berbicara tentang pembicaraan atau kebangkitan apa yang disebut dialog gabungan. untuk menyelesaikan semua masalah yang belum terselesaikan, terutama sengketa Kashmir,” katanya.

Baca Juga:Operasi Militer Khusus Rusia ke Ukraina Bawa Rejeki Nomplok Bagi Penambang Batubara AdaroJakarta Cinta Quran, Anies Baswedan Ajak Umat Islam Baca Al-Qur’an Hari Ini Pukul 10.00

Jatin Desai, mantan sekretaris Forum Rakyat Pakistan-India untuk Perdamaian dan Demokrasi, sekelompok aktivis perdamaian Pakistan dan India, mengatakan langkah kecil untuk melanjutkan pembicaraan adalah mungkin.

“Saya percaya sedikit permulaan menuju dimulainya kembali dialog adalah mungkin dan harus dilakukan. (Namun) mungkin tidak mungkin untuk memulai kembali dialog secara lengkap karena Pakistan akan mengadakan pemilihan tahun depan,” kata Desai kepada Anadolu Agency.

Shahbaz, dia beralasan, dapat mengalami kesulitan untuk mengambil langkah segera menuju normalisasi hubungan, mengingat popularitas pendahulunya Imran Khan, yang sering menyebut Shehbaz dan kakak laki-lakinya Nawaz Sharif sebagai “teman Modi,” sebuah kata yang digunakan secara negatif dalam bahasa Pakistan. politik.

“Mari kita mulai dengan beberapa hal yang bisa dilakukan. Kedua negara harus kembali mewakilkan komisaris tinggi masing-masing negara dan juga kedua komisi tinggi harus berfungsi dengan kapasitas penuh,” katanya.

Hal lain yang bisa dilakukan, tambahnya, adalah awal dari perdagangan “rendah hati” melalui perbatasan Wagah-Attari.

“Selain itu, India harus mengeluarkan visa medis kepada yang membutuhkan dan kedua negara juga harus membebaskan dan memulangkan nelayan dari negara lain dari penjara mereka,” katanya.

“Ini dapat membantu dalam membangun kepercayaan, yang paling dibutuhkan dalam konteks saat ini,” tambahnya. (*)

0 Komentar