Kasus Virus Corona Negatif di Indonesia, Ini Faktanya

Kasus Virus Corona Negatif di Indonesia, Ini Faktanya
Petugas medis melakukan simulasi penanganan pasien terjangkit virus Korona di RS Margono Soekarjo Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020). Idhad Zakaria / Antara Foto
0 Komentar

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, mengatakan Indonesia telah mengambil langkah konkret termasuk memperketat perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit apabila terdapat kasus potensial.

“Ketersediaan alat tes khusus untuk mengkonfirmasi nCoV (novel coronavirus) minggu ini adalah langkah yang signifikan ke arah yang benar,” ujarnya dikutip dari The Sydney Morning Herald , Jumat (7/2/2020).

Dr Navaratnasamy yang juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, menyatakan kekhawatirannya terhadap Indonesia, mengingat negara ini berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa, dan terbuka terhadap akses dari berbagai negara.

Baca Juga:Kemenkes: 6 WNI yang tiba di Batam dari Singapura Bukan Suspect Virus Corona BaruSinergi Pemda Provinsi dan DPRD Kunci Bangun Jabar

Pejabat kesehatan telah membuatnya yakin bahwa perlengkapan deteksi dini virus korona tipe baru yang dimiliki Pemerintah Indonesia dapat diandalkan.

Di luar kontroversi mengenai ketersediaan alat untuk mengkonfirmasi virus 2019-nCoV, belum ditemukannya kasus infeksi di Indonesia masih mengundang tanda tanya. Sejumlah spekulasi pun beredar, tetapi belum ada yang terbukti secara ilmiah.

78 WNI dinyatakan masih sehat meski berada di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang, karena virus korona baru. Kapal yang mampu mengangkut lebih dari 3.700 penumpang dan kru itu, 61 penumpang di antaranya telah positif terinfeksi virus korona.

Kabar lain tentang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok yang meninggal di proyek Apartemen Meikarta, Cikarang, Bekasi, juga tidak berhubungan dengan virus korona baru. Polisi mengonfirmasi, hasil autopsi sementara TKA bernama Yuan Haisheng (46) itu tewas akibat kecelakaan kerja.

Desas-desus yang menyatakan orang Indonesia kebal virus korona atau virus ini tidak bisa beredar di kawasan tropis, menurut Amin Soebandrio tidak berdasar. Berita mengenai seorang WNI yang terinfeksi di Singapura, seharusnya membuktikan bahwa orang Indonesia tidak kebal virus korona.

WNI berusia 44 tahun yang terinfeksi di Singapura, diketahui tidak memiliki sejarah perjalanan menuju Tiongkok. Perempuan tersebut merupakan asisten rumah tangga dan tertular majikannya karena mereka tinggal serumah di jalan Bukit Merah, Singapura.

Selain itu, fakta bahwa Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand telah mengonfirmasi infeksi virus korona, menunjukkan bahwa virus itu bisa hidup di daerah tropis.

0 Komentar