Kasus Vina-Eky Cirebon: Sejumlah Kesaksian yang Masih Harus Ditelusuri

Tangkap layar Google Maps lokasi tempat pembunuhan Vina Cirebon yang ramai diperbincangkan netizen. (google ma
Tangkap layar Google Maps lokasi tempat pembunuhan Vina Cirebon yang ramai diperbincangkan netizen. (google maps)
0 Komentar

Saka Tatal Mengaku tak Bersalah

Saka Tatal terpidana pembunuhan Vina yang telah menjalani masa hukuman mengaku tak bersalah. 

Saka menuturkan, saat peristiwa pembunuhan yang menimpa  Vina dan Eky terjadi pada 27 Agustus 2016, dirinya sedang berada di rumah.

“Saya tidak ada di tempat itu (TKP). Saya ada di rumah bersama kakak dan paman saya di malam itu,’’ ujar Saka, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Sabtu (18/5/2024) petang.

Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama

Saka pun menceritakan kronologi penangkapan terhadap dirinya. Dia mengatakan, saat itu disuruh oleh pamannya untuk mengisi bensin motor di salah satu SPBU. Selesai mengisi bensin, dia pun hendak mengantarkan motor tersebut kepada pamannya.

“Pas baru nyampe mau nganterin motor, udah ada polisi. Saya kesitu cuma niat mau nganterin motor (setelah isi bensin). Saya ditangkap tanpa sebab apapun, gak ada penjelasan apapun. Langsung dibawa,” kata Saka.

Polisi enggan mengomentari klaim Saka, dan kini tengah fokus dalam penyelidikan.

Dipaksa Mengaku

Sejak vonis seumur hidup dijatuhkan, ketujuh terpidana pembunuhan Vina mendekam di Lapas Kesambi Kota Cirebon.  Namun saat kasus pembunuhan Vina dan Eky kembali viral seiring tayangnya film Vina: Sebelum 7 Hari, mereka dipindahkan ke lapas di  Bandung, guna kepentingan penyelidikan kembali kasus itu.

Salah seorang mantan narapidana di Lapas Kesambi, Budi Permadi, mengaku dekat dengan para narapidana kasus Vina saat dirinya masih mendekam di Lapas Kesambi. 

Dia pun mendapat curhatan dari para terpidana kasus Vina karena posisinya sebagai tamping masjid di Lapas Kesambi.

“Saya adalah bagian salah satu napi yang mendengarkan curhatan dari (para narapidana) kasus Vina. Sudirman dan kawan-kawannya pernah bercerita kepada saya, karena saya sebagai tamping masjid di Lapas Kesambi. Setelah acara kultum, anak-anak napi itu pada cerita ke saya,” ujar Budi, saat ditemui di Cirebon, Selasa (4/6/2024) malam.

Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?

Budi mengungkapkan, dalam curhatannya, para narapidana kasus Vina mengakui mereka sebenarnya tidak melakukan pembunuhan terhadap Vina dan Eky.

Namun mereka terpaksa mengaku karena saat menjalani pemeriksaan di kepolisian, mereka mendapat tindakan kekerasan dari polisi.

0 Komentar