Kapal Intelijen China di Lepas Pantai Australia Barat, Petter Dutton: ‘Tindakan Agresi’

Kapal Intelijen China di Lepas Pantai Australia Barat, Petter Dutton: 'Tindakan Agresi'
Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton (Photo by Dan Peled/Getty Images)
0 Komentar

MENTERI Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan, militer Australia berhasil melacak kapal intelijen China di lepas pantai Australia Barat. Dutton menggambarkannya sebagai “tindakan agresi” oleh Beijing.

“Saya pikir itu adalah tindakan agresi. Terutama karena itu telah datang begitu jauh ke selatan. Australia telah melacak kapal mata-mata selama seminggu terakhir ini,” kata Dutton.

Kapal Intelijen Angkatan Laut-Tentara Pembebasan Rakyat Haiwangxing beroperasi di lepas landas barat laut Australia. Gambar: Defence

Baca Juga:Apple Umumkan Penghentian Produksi iPod Setelah 21 TahunEmir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani Tuduh Israel Terlibat Kematian Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Sebelumnya, Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, mengatakan, keterlibatan Beijing dengan negara-negara kepulauan Pasifik Selatan tidak menimbulkan ancaman bagi Australia. Pernyataan Xiao menanggapi kekhawatiran bahwa Beijing akan membangun pijakan militer di Kepulauan Solomon.

Dalam sebuah opini di sebuah surat kabar yang diterbitkan, Kamis (12/5), Xiao berusaha meyakinkan Australia bahwa kerja sama China dengan negara-negara kepulauan Pasifik Selatan tidak akan mengancam keamanan. Opini ini terbit bersamaan dengan munculnya laporan rencana perjalanan delegasi tingkat tinggi China ke Kepulauan Solomon, setelah menandatangani pakta keamanan bilateral.

“Kerja sama antara China dan negara-negara kepulauan Pasifik Selatan kondusif bagi kesejahteraan rakyat di kedua sisi, kemakmuran dan stabilitas regional, serta sama sekali tidak akan mengancam keamanan Australia,” tulis Xiao dalam The Australian Financial Review.

“Kebangkitan China seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman bagi Australia,” tulis Xiao, yang tidak menyebutkan secara spesifik Kepulauan Solomon atau pakta keamanan.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison, mengatakan, campur tangan pemerintah China di Pasifik pasti memiliki konsekuensi. “Saya pikir itu konsekuensi yang besar. Saya mendukung kepentingan nasional Australia, bukan pandangan Pemerintah China tentang apa itu kepentingan nasional, apakah itu di Australia atau di seluruh Pasifik, dan itulah mengapa saya selalu mengambil sikap yang sangat kuat mengenai hal ini,” ujar Morrison.

Australia dan sekutunya termasuk Amerika Serikat khawatir pakta keamanan China dan Kepulauan Solomon akan mengancam stabilitas. Dengan pakta keamanan tersebut, China dapat mendirikan pangkalan angkatan laut dengan jarak kurang dari 2.000 kilometer di lepas pantai timur laut Australia.

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare telah menyatakan bahwa, tidak akan ada pangkalan militer China di negaranya. Sementara China juga telah membantah akan mendirikan pangkalan militer di Kepulauan Solomon.

0 Komentar