Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kerja sama antara bank bjb dan Agro Jabar tentang pemberian fasilitas kredit untuk budi daya jahe dan kentang.
“Bank bjb senantiasa mendukung kegiatan usaha yang memiliki fundamental keuangan usaha yang cukup baik, sebagaimana dimiliki PT Agro Jabar. Maka penandatanganan kerja sama ini salah satu bentuk realisasi BUMD di Jawa Barat,” ungkap Suartini.
Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar (Perseroda) Kurnia Fajar menilai tanaman jahe sebagai salah satu rempah Nusantara diminati bangsa Eropa. Nantinya, jahe yang ditanam di Subang akan diekspor ke Eropa dan Korea Selatan.
Baca Juga:Jabar Jadi Rujukan Pemerintah Pusat dalam Percepatan Penanggulangan KemiskinanKang Emil Lantik DPD Apdesi Jabar 2019-2024
“Kenapa jahe? Karena Jawa Barat memiliki agroklimat yang cocok dan sejarah sudah membuktikan bahwa rempah-rempah Nusantara dari lima besar rempah Nusantara yang dicari bangsa Eropa salah satunya jahe,” kata Kurnia.
“Jadi, barang kali inilah saat yang tepat untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah Nusantara, khususnya Jawa Barat,” imbuhnya.
Penanaman jahe melalui kerja sama dengan bank bjb ini, kata Kurnia, sebagai bagian dari pelaksanaan RKAP 2020 dan untuk memenuhi kontrak-kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan yang membutuhkan komoditas jahe sebagai bahan baku industrinya.