Kaca Jendela Pesawat Alaska Airlines Lepas Saat Mengudara, FAA Inspeksi 171 Boeing MAX 9

Kaca Jendela Pesawat Alaska Airlines Lepas Saat Mengudara, FAA Inspeksi 171 Boeing MAX 9
agian yang rusak dari Alaska Airlines Boeing 737 Max 9, Penerbangan 1282, yang terpaksa kembali ke Bandara Internasional Portland pada Jumat, 5 Januari 2024. (The Oregonian via AP)
0 Komentar

SEBUAH pesawat Alaska Airlines membuat penerbangan dunia gempar. Jendela pesawat ini lepas saat pesawat mengudara! Suasana di atas langit begitu mencekam.

Regulator penerbangan Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (6/1) menangguhkan sementara penggunaan sejumlah pesawat Boeing 737 MAX 9 untuk pemeriksaan keselamatan setelah kaca jendela pesawat Alaska Airlines lepas saat mengudara. Akibat insiden itu, pesawat Alaska Airlines yang masih baru itu terpaksa melakukan pendaratan darurat.

Bagian pesawat pada sisi kiri terlepas ketika pesawat itu sedang naik beberapa saat setelah lepas landas dari Portland, Oregon, dalam perjalanan ke Ontario, California, pada Jumat (5/1). Insiden tersebut memaksa pilot untuk putar balik dan melakukan pendaratan dengan selamat. Pesawat itu sendiri saat itu membawa 171 penumpang dan enam awak di dalamnya.

Jet tersebut baru beroperasi selama delapan minggu.

Baca Juga:Rencana Pembelian 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5 Bekas dari Qatar DitundaDebat Ketiga Pilpres 2024: Bagaimana Strategi Para Capres?

Penerbangan Alaska Airlines 1282 telah mencapai ketinggian lebih dari 16.000 kaki ketika ledakan terjadi, menurut FlightRadar24. “Kami ingin turun,” kata pilot tersebut kepada pengatur lalu lintas udara, menurut rekaman yang diposting di liveatc.net.

“Kami mengumumkan keadaan darurat. Kami perlu turun ke ketinggian 10.000,” tambah pilot tersebut, mengacu pada ketinggian awal untuk keadaan darurat tersebut, di mana di bawahnya dianggap mungkin untuk bernapas bagi orang sehat tanpa oksigen tambahan.

Keputusan Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) tersebut jauh lebih ringan dibandingkan pelarangan terbang secara secara global terhadap Boeing Max hampir lima tahun lalu. Hal tersebut dilakukan menyusul dua kecelakaan Boeing Max yang menewaskan hampir 350 orang.

Namun, keputusan FAA merupakan pukulan lain bagi Boeing ketika perusahaan itu mencoba untuk pulih dari krisis keselamatan dan pandemi yang mengakibatkan tumpukan utang bernilai jumbo.

FAA tidak menutup kemungkinan untuk mengambil tindakan lebih lanjut saat penyelidikan dimulai terkait kegagalan struktural yang terlihat. Insiden tersebut meninggalkan lubang berbentuk persegi panjang di area badan pesawat yang diperuntukkan bagi pintu tambahan opsional tetapi dinonaktifkan pada pesawat Alaska Airlines.

Boeing 737 MAX 9 yang dilengkapi dengan “steker” pengganti pintu khusus tidak dapat terbang sampai diperiksa dan diperbaiki jika perlu, kata FAA.

0 Komentar