Juru Bicara Kremlin Angkat Suara di Media Barat, dari Kehilangan Pasukan, Kapan Invasi Usai hingga Vladimir Putin Tidak Diadili Atas Kejahatan Perang

Juru Bicara Kremlin Angkat Suara di Media Barat, dari Kehilangan Pasukan, Kapan Invasi Usai hingga Vladimir Putin Tidak Diadili Atas Kejahatan Perang
Jubir Kremlin Dmitry Peskov (commons.wikimedia)
0 Komentar

Dalam wawancara tersebut, jubir Putin itu juga menyebutkan bahwa selama bertahun-tahun, Kremlin telah khawatir tentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, dan itu adalah salah satu alasan mengapa Rusia menyerbu.

“Kami harus menyeimbangkan kembali situasi dan kami harus mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan keamanan kami sendiri karena kami sangat yakin bahwa NATO adalah mesin untuk konfrontasi, itu bukan aliansi damai,” cetusnya.

“Itu (NATO) dirancang untuk konfrontasi dan tujuan utama keberadaannya adalah untuk menghadapi negara kami,” ujar Peskov.

Baca Juga:Yullie Tepis Tuduhan Penipuan, 2 Jam Rp77 Miliar Ada di Richard Mille di SingapuraMenyusuri Gua Langsih: Awal dari Loka Jaya Jadi Wali Songo

Peskov juga mengatakan bahwa Rusia menarik diri dari sekitar wilayah Kiev dan Chernihiv sebagai tindakan “niat baik” setelah dua kota itu terus digempur selama berminggu-minggu oleh pasukan Rusia.

“Itu adalah tindakan niat baik untuk menghilangkan ketegangan dari kawasan itu dan menunjukkan bahwa Rusia benar-benar siap untuk menciptakan kondisi yang nyaman untuk melanjutkan negosiasi,” katanya.

Optimis Putin Tak Diadili Atas Kejahatan PerangPeskov buka suara mengenai seruan para pemimpin negara-negara Barat untuk mengadili Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan perang. Dengan yakin, juru bicara Putin mengatakan bahwa hal itu tak mungkin terjadi.

“Kami tidak melihat kemungkinan untuk itu, kami tidak menganggapnya realistis,” cetusnya seperti diberitakan Sky News, Jumat (8/4/2022).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (4/4) menuduh Putin melakukan kejahatan perang usai temuan mengerikan mayat-mayat warga sipil yang berserakan di jalan-jalan di kota Bucha, di pinggiran Kiev, ibu kota Ukraina. “Anda melihat apa yang terjadi di Bucha,” kata Biden kepada wartawan. “Ini memastikan dia – dia adalah penjahat perang,” cetusnya.

“Kami harus mengumpulkan informasi. Kami harus terus menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melanjutkan pertempuran. Dan kami harus mendapatkan semua detailnya sehingga ini bisa menjadi kenyataan, mengadakan pengadilan kejahatan perang,” kata Biden. (*)

0 Komentar