Jurnalisme Investigasi Ancam Kekuatan Tersembunyi?

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

Ekonom pemenang Nobel, Joseph Stiglitz pernah menjadi pembicara utama dalam konferensi jurnalisme investigasi ke-10 di Johannessberg, Afrika Selatan 16-19 November 2017.

Stiglitz dianggap ekonom paling berpengaruh dunia serta mendukung liputan investigasi. “Jurnalisme investigatif sangat penting. Bersama dengan masyarakat sipil dan warga yang aktif,   karena jurnalisme investigatif, bagian penting dari demokrasi yang berfungsi dengan baik,” kata Stiglitz, seperti dikutip dari laman GIJN.org, 18 Juli 2018.

Bagi Stiglitz, peran jurnalisme investigasi sangat esensial, karena penting mendukung fungsi akuntabilitas publik. Penyuapan dan korupsi yang terus terjadi. Dan ini sering melibatkan sektor privat. Apalagi negara berkembang terkadang tidak ada pilihan dan menjadi sasaran eksploitasi sumber daya alam.

Jurnalis investigasi kerap mengungkap dan menyebarluaskannya.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Terhadap pemerintah, Jurnalisme Investigasi bisa berperan sebagai oposisi sehingga masyarakat bisa menententukan apakah memilihnya kembali dalam pemilu atau tidak. Nah! Ini pendapat ekonom pemenang Nobel  Stiglitz.

Selama pemerintahan Clinton, Stiglitz menjadi anggota Dewan Penasihat Ekonomi dari tahun 1993-1995. Kemudian menjadi Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Bank Dunia tahun 1997-2000. Dia diakui di seluruh dunia sebagai pendidik ekonomi terkemuka. Salah satu bukunya berjudul Globalization and Its Discontents karya W.W. Norton tahun 2001 yang diterjemahkan dalam 35 bahasa dan terjual lebih dari satu juta kopi di seluruh dunia.

Publik memerlukan jurnalisme berkualitas yang salah satunya disajikan melalui investigasi jurnalistik. (*)

Penulis: Bondhan W

0 Komentar