Jokowi Menentang Keras Pernyataan PM Israel Benyamin Netanyahu Soal Tidak Adanya Negara Palestina

Jokowi Menentang Keras Pernyataan PM Israel Benyamin Netanyahu Soal Tidak Adanya Negara Palestina
Pidato Virtual Presiden Jokowi di Sidang Majelis Umum PBB Perbesar Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)
0 Komentar

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menentang keras pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, mengenai tidak adanya masa depan bagi solusi dua negara atau two state solution dalam isu Israel-Palestina. Dia menegaskan pernyataan tersebut tak bisa diterima sama sekali.

“Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima,” tegas Jokowi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/1).

Lebih lanjut, Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza. Serangan tersebut telah memakan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Baca Juga:Hasil Survei Penilaian Integritas: Indonesia Masih Rentan Terjadi KorupsiPolri: 10 Terduga Kelompok JI Tergabung dalam Qodimah Wilayah Timur

“Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah menerima laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang hadir dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang membahas mengenai isu Gaza. Dalam debat tersebut, Menlu Retno juga secara tegas menolak keras pernyataan PM Netanyahu.

“Sebelum berangkat ke New York, saya telah menyampaikan ke Menlu untuk terus membawa suara tegas Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina. Harus tegas disampaikan,” ungkapnya.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia menolak masuknya setiap kapal Israel ke wilayah Indonesia.

“Sekali lagi saya menegaskan kembali pelabuhan-pelabuhan di Indonesia tidak akan digunakan untuk melayani kepentingan Israel,” jelas Jokowi. (*)

0 Komentar