Jokowi Mangkel CCTV Impor: Dipikir Kita Bukan Negara Maju?

Jokowi Mangkel CCTV Impor: Dipikir Kita Bukan Negara Maju?
Presiden Joko Widodo. [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
0 Komentar

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak habis pikir dengan barang-barang yang selama ini diimpor baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Berbicara saat memberikan pengarahan dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jokowi menyebut salah satu barang impor yang membuat dirinya tak habis pikir. Barang tersebut adalah televisi sirkuit tertutup (CCTV).

“Coba, CCTV beli impor. Di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini? Dipikir kita bukan negara yang maju buat CCTV aja beli impor,” tegas Jokowi.

Baca Juga:Kejar Pajak Kaum Crazy Rich Indonesia, Hotman Paris Hutapea Bongkar Tempat ‘Lumbung’ PajakTangan Diborgol, Indra Kenz Mohon Maaf: Saya Tidak Ada Niat Merugikan dan Menipu

Tak hanya itu, Jokowi juga menyoroti seragam tentara dan polisi Indonesia yang mayoritasnya juga merupakan barang impor. Padahal, industri dalam negeri mampu untuk memproduksi barang tersebut.

“Alkes. Menteri Kesehatan. Tempat tidur untuk rumah sakit, produksi. Saya lihat di Jogja ada, Bekasi, Tangerang ada, beli impor. Mau kita teruskan? Silahkan,” katanya.

“Nanti mau saya umumkan kok. Saya kalau udah jengkel kaya gini, umumin nanti. ini rumah sakit daerah beli impor, kementerian kesehatan masih impor, tak baca nanti. Karena sekarang gampang banget, detil,” jelasnya.

Jokowi kemudian menyentil alat sistem pertanian yang digunakan Indonesia merupakan barang impor. Jokowi tak habis pikir lantaran alat yang diimpor bukanlah produk berteknologi canggih.

“Traktor-traktor kaya gitu, bukan hi tech aja impor. Jengkel saya. Kemarin dari Atambua, tanam jagung saya lihat ada traktor, ada alsintan, saya lihat, waduh. Enggak boleh pak menteri, enggak boleh,” jelasnya.

“Pensil, kertas, saya cek impor. Ballpoint, ini apa ini kita? Kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti ndak sih. Jangan-jangan kita kerja enggak detil, sehingga enggak ngerti kalau yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, gimana?,” tegas Jokowi. (*)

0 Komentar