Jepang Bakal Jatuhkan Sanksi 15 Individu 9 Organisasi Rusia, Termasuk Rosoboronexport

Jepang Bakal Jatuhkan Sanksi 15 Individu 9 Organisasi Rusia, Termasuk Rosoboronexport
Warga Ukraina yang tinggal di Jepang berdemo memegang plakat dan bendera selama demonstrasi mengecam Rusia atas tindakannya atas Ukraina, di kedutaan Rusia di Tokyo, Jepang, Rabu (23/2/2022). (REUTERS/ISSEI KATO)
0 Komentar

JEPANG menyatakan bakal menjatuhkan sanksi terhadap 15 individu Rusia dan sembilan organisasi, termasuk pejabat pertahanan dan eksportir senjata milik negara, Rosoboronexport.

Seperti dilansir Reuters dan Al Jazeera, Jumat (18/3/2022), sanksi tersebut termasuk pembekuan aset. Adapun, wakil Menteri Pertahanan dan kepala intelijen militer Rusia, Igor Kostyukov, termasuk di antaranya.

Menurut Kementerian Keuangan Jepang, negara itu telah menjatuhkan sanksi pada 76 individu, tujuh bank, dan 12 organisasi lainnya di Rusia.

Baca Juga:Vladimir Putin Izinkan Operasi Militer Khusus di Ukraina, SVR: Rusia Tidak Punya Pilihan LainGanjar Pranowo Kasih Rp1 Miliar Tiap Kabupaten untuk Kembangkan UMKM

Pada hari yang sama, sanksi untuk Rusia juga ditambah oleh Australia.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan Australia akan terus bekerja sama dengan pada mitranya untuk mengoordinasikan sanksi dan membatasi dana untuk perang yang digaungkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Daftar hari ini termasuk Dana Kekayaan Nasional Rusia (Russian National Wealth Fund) dan Kementerian Keuangan Rusia,” tuturnya seperti dikutip CNN International.

Dia melanjutkan dengan masuknya Bank Sentral Rusia dalam daftar sanksi baru-baru ini, Australia kini menargetkan semua entitas Pemerintah Rusia yang bertanggung jawab untuk menerbitkan dan mengelola utang negara rusia.

“Mayoritas aset perbankan Rusia bersama semua entitas yang menangani utang negaranya sekarang berada di bawah sanksi kami,” ujarnya.

Selain itu, Australia juga menjatuhkan sanksi kepada dua orang pebisnis Rusia yang terkait dengan industri pertambangan di Negeri Kangguru.

“Australia kini telah menambahkan dua miliarder yang memiliki hubungan dengan kepentingan bisnis di Australia, Oleg Deripaska dan Viktor Vekselberg,” kata Payne seperti diwartakan Reuters. (*)

0 Komentar