Jejak Obat Menekan Rasa Takut Ditemukan dalam Sampel Darah 4 Tersangka Penembakan Massal di Balai Kota Crocus Moskow

Jejak Obat Menekan Rasa Takut Ditemukan dalam Sampel Darah 4 Tersangka Penembakan Massal di Balai Kota Crocus Moskow
Dua pria yang diduga ikut serta dalam serangan di Balai Kota Crocus, sebuah tempat konser, muncul di ruang sidang Moskow pada hari Minggu. Pihak berwenang Rusia mengidentifikasi mereka sebagai Dalerjon Mirzoyev dan Saidakrami Rachabalizoda. (Shamil Zhumatov/Reuters)
0 Komentar

JEJAK obat yang menekan rasa takut dilaporkan ditemukan dalam sampel darah yang diambil dari empat tersangka serangan teroris pekan lalu di gedung konser Rusia.

Klaim tersebut muncul pada Kamis (28/3/2024) dari outlet berita online Baza, yang mengutip sumber anonim yang konon memiliki informasi orang dalam tentang penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap pembantaian Balai Kota Crocus.

Empat tersangka teroris ditangkap beberapa jam setelah amukan yang merenggut lebih dari 140 nyawa.

Baca Juga:16 Tersangka Korupsi Penambangan Timah di Lokasi IUP PT Timah, Negara Rugi Rp271 TriliunKejagung Sita Eksekusi Aset Milik Heru Hidayat Terkait Kasus Korupsi PT Asuransi Jiwasraya-PT ASABRI, 657 Juta Lembar Saham Milik PT Jasa Penunjang Tambang

“Semua tersangka mengandung zat psikotropika dalam darahnya yang mengubah persepsi terhadap realitas,” klaim laporan Baza.

Diketahui bahwa mereka meminum obat yang tidak disebutkan namanya sebelum serangan senjata api dan pembakaran.

Laporan yang sama mengklaim anggota grup tersebut telah mengunjungi tempat musik tersebut setidaknya tiga kali sebelum penyerangan pada Jumat lalu, pada tanggal 7, 10, dan 14 Maret.

Sebelumnya, media mengatakan salah satu pria difoto di tempat tersebut pada tanggal 7 Maret. “Dua kunjungan lainnya dilakukan oleh tersangka lain,” papar Baza.

Penyelidik juga dilaporkan mengidentifikasi pompa bensin tempat kelompok tersebut mengisi mobil mereka sehari sebelum serangan.

Mereka menggunakan kendaraan yang sama untuk berkendara ke Balai Kota Crocus dan berangkat sekitar 15 menit kemudian. Petugas penegak hukum Rusia mencegat mereka di Wilayah Bryansk. Mereka konon berusaha melintasi perbatasan dengan Ukraina untuk menghindari kejaran dan berpotensi menerima “sambutan seperti pahlawan,” seperti yang dituduhkan Aleksandr Bortnikov, kepala Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia.

Menurut para pejabat Rusia, para tersangka adalah kelompok Islam radikal yang direkrut melalui obrolan online yang tampaknya dioperasikan cabang ISIS yang berbasis di Afghanistan.

Baca Juga:Pertarungan Akbar Liga Inggris Manchester City-Arsenal Minggu 31 Maret 2024, Berikut Prediksi Susunan PemainPerangkat Game Portabel Banyak Diminati, Yuk Kenalan dengan Razer Edge WiFi

Para penyelidik memiliki dugaan yang bertentangan dengan klaim kelompok tersebut bertanggung jawab atas aksi teroris tersebut.

Penyelidik Rusia menduga ada pihak lain, seperti badan intelijen Ukraina, mungkin berada di balik rencana tersebut. (*)

0 Komentar