Jalur Nasional Majalengka-Kuningan Putus Akibat Longsor

Jalur Nasional Majalengka-Kuningan Putus Akibat Longsor
Material longsor menutup Jalan Nasional penghubung Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, Selasa, 5 Maret 2024. (Istimewa)
0 Komentar

JALUR nasional yang menghubungkan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan sejak Selasa (5/3/2024) malam putus akibat longsor di Kecamatan Cikijing, Jawa Barat. Material longsor menutup sepenuhnya jalan nasional, menyebabkan antrean kendaraan tidak bergerak sama sekali.

Dalam rekaman video amatir, terlihat kendaraan mengular dan terhenti di jalur tersebut. Seorang sopir kendaraan menyampaikan keluhan karena seluruh kendaraan tidak dapat bergerak, menciptakan situasi sulit dan melelahkan.

“Cipadung berduka, longsor,” ujar perekam video tersebut.

Kondisi ini memaksa seluruh kendaraan yang hendak melintasi wilayah tersebut dialihkan ke jalur alternatif melalui Cidulang–Cipulus, dengan tujuan akhir di Gunungsirah, Darma, Kabupaten Kuningan. Namun, tingginya volume kendaraan yang menggunakan jalur alternatif menyebabkan kemacetan di sana.

Baca Juga:Peningkatan Pesat Jumlah WNI Bekerja di Sektor Online Gambling KambojaGunung Semeru Erupsi Disertai Lontaran Material Vulkanik Setinggi 800 Meter

Seorang pengendara merekam video antrean kendaraan di jalur alternatif dan mengeluhkan kepadatan lalu lintas.

“Cipulus arah Gunungsirah macet total, suruh balik lagi, enggak akan jalan banyak truk, macet total mobilnya,” ungkapnya.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka menyebutkan hingga saat ini, jalur nasional yang menghubungkan Majalengka-Kuningan dan sebaliknya masih ditutup total. Penata Ahli Muda Kebencanaan BPBD Majalengka, Rezza menjelaskan terdapat tiga titik longsor di Kecamatan Cikijing yang menutup jalur nasional tersebut.

“Kami mohon kepada pengendara untuk sementara menghindari jalur karena kondisi tanah masih bergerak sampai malam ini,” ungkap Rezza.

Selain longsor, BPBD Kabupaten Majalengka melaporkan intensitas hujan tinggi sejak Selasa sore juga menyebabkan 14 kejadian bencana alam. (*)

0 Komentar