Isu Pelanggaran Hak Asasi Manusia ke Prabowo Subianto Sudah Tidak Relevan

Isu Pelanggaran Hak Asasi Manusia ke Prabowo Subianto Sudah Tidak Relevan
Prabowo Subianto
0 Komentar

Pengamat Intelijen Bondhan Wibisono memandang Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang diarahkan ke Prabowo Subianto sudah tidak relevan untuk melemahkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Isu ini kerap dihembuskan kencang apalagi menjelang Pemilu 2024.

Pria yang akrab disapa Wibi ini mengatakan, pemilu 2024 nanti harusnya lebih nyaman untuk Prabowo. Lantaran, sebelumnya pernah bersanding dengan Partai PDIP yang saat ini mendorong Ganjar Pranowo sebagai Capres. 

“Kita kaya lupa, Megawati dan Prabowo sudah pernah berjuang bersama pada 2009 lalu, trus 2017 saat maju jadi Gubernur DKI berdampingan dengan Sandiaga Uno, Anies Baswedan didukung sama Prabowo,” katanya kepada wartawan, Senin (31/7).

Baca Juga:Komet Tanduk Iblis Seukuran Jakarta Menuju BumiNasib Negara Yahudi Ditentukan Hari Ini

Menurutnya, daripada sibuk saling serang, terlebih dengan isu-isu yang sudah basi, ia menyarankan agar semua pihak lebih fokus mencari dukungan dengan hal-hal positif. Melihat kondisi tersebut, ia menganggap bahwa Prabowo satu-satunya kandidat yang tidak ada beban. 

“Kayanya Prabowo paling Kuat ya, karena selain pernah berjuang bersama PDIP, Prabowo juga siap masuk kabinet yang dipimpin oleh Jokowi yang sebelumnya sebagai rival,” ucapnya.

Terkait hal ini, Budiman Sudjatmiko memastikan tidak ada pembahasan soal pengampunan isu penculikan tahun 1998 saat melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (18/7). Budiman mengatakan, isu tersebut tidak dibahas sama sekali pada malam itu. Pembahasan isu ini sudah dilakukan dari sebelumnya.

“Tidak ada omongan (soal pengampunan isu penculikan),” kata Budiman kepada Alinea.id, Kamis (27/7).

Pertemuan politikus PDIP yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Raktat Demokratik (PRD) itu dan Prabowo berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Budiman menyebut, pertemuan itu memang mengundang banyak respons dari para pihak yang dikenal sebagai aktivis. Ada yang setuju, memaklumi, dan skeptis.

Respons itu merujuk pada pandangan para aktivis yang mulai gerah dengan isu penculikan ini sendiri. Sebab, isu tersebut bukan diselesaikan malah justru digunakan sebagai komoditas.

Baca Juga:Binaragawan Asal Bali Justyn Vicky Tewas Setelah Barbel Seberat 210 Kilogram Patahkan LehernyaHasil Laboratorium RS Medika Permata Hijau: Ditemukan Infeksi Bakteri pada Darah David Ozora

Maksudnya, isu penculikan semata hanya untuk menjatuhkan nama lawan politik tertentu, yang kerap terkait dengan Prabowo. Kemudian, digunakan sebagai bekal untuk kemenangan bagi tokoh seberang.

0 Komentar