Invasi Rusia ke Ukraina Picu Jutaan Orang Mengungsi, Jokowi: Khawatir Terjadi Krisis Pengungsi Terburuk Sepanjang Sejarah

Invasi Rusia ke Ukraina Picu Jutaan Orang Mengungsi, Jokowi: Khawatir Terjadi Krisis Pengungsi Terburuk Sepanjang Sejarah
TASS photo
0 Komentar

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan invasi Rusia ke Ukrania menyebabkan jutaan orang harus mengungsi ke negara lain. Dia menyebut, konflik yang tidak berkesudahan di Ukrania akan memicu krisis pengungsi terburuk sepanjang sejarah.

Jokowi menyampaikannya lewat akun Twitter, @jokowi, Selasa 8 Maret. Dia khawatir timbul masalah kemanusiaan yang besar apabila invasi Rusia ke Ukrania tidak dihentikan.

https://twitter.com/jokowi/status/1501063249424306180?s=20&t=qW0tzFh36RVih1M7sj8nFA

Baca Juga:Janji Tinggal di Kyiv, Volodymyr Zelensky: Saya Tinggal di Sini, Sebanyak yang Diperlukan untuk Memenangkan Perang Patriotik Kota IniKelangkaan Migor Berlarut-larut, Pengamat: Perbaiki Rantai Distribusi

“Menurut UNHCR, sudah 1,2 juta orang harus mengungsi ke negara lain karena perang di Ukraina. Apabila krisis berlanjut niscaya akan terjadi “krisis pengungsi terbesar sepanjang abad”. Inilah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi,” kata Jokowi.

Jokowi memandang, berjatuhannya korban jiwa dari pihak sipil dan makin tingginya angka pengungsi akibat dari gagalnya kesepakatan gencatan senjata. “Gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusian di Ukraina,” ujarnya.

Menurutnya, perang bukanlah sebuah solusi. Ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan konflik yang terjadi tanpa menonjolkan ego dan kekuasaan suatu negara di dunia.

“Perang adalah persoalan ego, melupakan sisi kemanusiaan, dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan,” tuturnya.

Seperti diketahui, Rusia memutuskan melakukan invasi ke Ukrania pada 24 Februari. Eskalasi konflik dimulai ketika sejumlah kota di Ukrania termasuk Odessa, Kyiv, Kharkiv dan Mariupol dihantam ledakan militer Rusia.

Hingga saat ini konflik di Ukrania masih memanas. Terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin merilis sejumlah nama negara yang dianggap berseberangan dengan Rusia dalam invasi ke Ukrania. (*)

0 Komentar