Insiden Penusukan di Gereja Christ the Good Shepherd Sydney Lukai 4 Orang

Gambar dari rekaman video yang memperlihatkan seorang pria menyerang pendeta di Gereja Christ the Good Shepher
Gambar dari rekaman video yang memperlihatkan seorang pria menyerang pendeta di Gereja Christ the Good Shepherd di Sydney, Australia.
0 Komentar

AKSI kekerasan terjadi lagi di Sydney, Australia. Hanya berselang dua hari setelah penikaman di sebuah pusat perbelanjaan yang menewaskan lima orang, terjadi lagi aksi serupa kali ini di sebuah gereja di sebelah barat Kota Sydney, pada Senin (15/4/2024).

Polisi negara bagian New South Wales pada Senin malam menangkap seorang pria yang diduga pelaku penikaman di sebuah gereja, yang melukai empat orang. Berdasarkan informasi dari petugas layana darurat, korban terluka adalah empat orang pria berusia anyara 20 hingga 70 tahun.

Para korban disebut tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa, termasuk luka sobek.

Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024

Media lokal Australia melaporkan, insiden tersebut terjadi di Gereja Christ the Good Shepherd di pinggiran Wakeley.

Aksi serangan terjadi saat Pendeta Mar Mari sedang menyampaikan ceramah selama kebaktian. Dalam sebuah rekaman video terlihat seorang pria mengenakan pakaian hitam mendekati altar dan mengangkat tangan kanannya untuk menyerang sang pendeta.

Aksinya tersebut, memicu kepanikan dan teriakan di antara jemaat dan membuat sang pendeta terjatuh. Beberapa anggota jemaat kemudian bergegas maju dan berusaha menangkap penyerang. 

Asosiasi Yahudi Australia menyebut insiden tersebut sebagai serangan penikaman. Belum ada informasi mengenai pelaku atau motifnya.

Insiden ini terjadi dua hari setelah seorang pria membawa pisau besar menikam enam orang di sebuah pusat perbelanjaan yang sibuk di pinggiran Pantai Bondi, Sydney.

Dalam insiden pada Sabtu tersebut, lima dari enam orang tewas dan 12 orang terluka kebanyakan perempuan.

Kejahatan dengan kekerasan seperti penikaman jarang terjadi di negara berpenduduk sekitar 27 juta orang, yang memiliki undang-undang senjata dan pisau yang paling ketat di dunia. (*)

0 Komentar