Inilah Negara yang Paling Banyak Dihuni Keturunan Nabi Muhammad

Inilah Negara yang Paling Banyak Dihuni Keturunan Nabi Muhammad
Peta perjalanan migrasi/hijrah keturunan Imam Ahmad al-Muhajir, nenek moyang keturunan Nabi garis Ba/Bani Alawiyah dari Hadramaut (Dok.MANAKIB ALAWIYYAH KE-1 ( AL-IMAM AS-SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN BIN ‘ALWI AMMUL FAQIH)
0 Komentar

Bagi Anda yang tergolong Sayyid atau segaris keturunan Nabi, lembaga inilah yang bakal mengeluarkan buku nasab (keturunan) Nabi. Buku ini semacam sertifikat yang isinya silsilah keluarga dalam aksara Arab gundul yang jika dirunut ke atas bakal bertemu dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah.

Asal Mula Habib di Indonesia

Sebagaimana diungkapkan Habib Zein bin Umar, anak keturunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang ada di Indonesia berasal dari Hadhramaut Yaman lewat Muhammad al Faqih Muqaddam bin Muhammad Shahib Mirbath. Keturunan Nabi yang pindah ke Hadhramaut dari Basrah ialah Ahmad al Muhajir (generasi ke-8 dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra).

Beliau pergi bersama keluarganya. Sementara saudaranya, Muhammad bin Isa, tetap di Irak di masa pemerintahan Khalifah Abbassiyah. Sebelum ke Yaman, Zurriyah Nabi yang lebih dikenal Al Imam Ahmad bin Isa ini semula hijrah ke Madinah dan Makkah, sekira tahun 896 Masehi, di dekat makam buyutnya.

Baca Juga:Jokowi Acungkan Tiga Jari Saat Bagi BLT Migor Rp300 Ribu ke Pedagang, Roy Suryo: Semoga Artinya Bukan Bukan Soal Periode YaPPATK Temukan Aliran Dana Investasi Bodong Robot Trading ke 6 Klub Sepak Bola Tanah Air, Signifikan Jumlahnya

Alasan kepindahannya karena saat itu ada banyak fitnah bahwa keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bakal mengambil alih kekuasaan. Fitnah ini membuat pemerintah yang berkuasa saat itu cemas sehingga banyak keturunan Nabi diburu bahkan dibunuh.

Imam Ahmad bin Isa tidak mau anak-anaknya terlibat dalam keruwetan politik, akhirnya dia bicara dengan saudaranya, Muhammad bin Isa, bahwa saya akan hijrah.

Hadhramaut, sebuah lembah yang cukup subur untuk ukuran negeri Yaman, tetap saja suatu negeri miskin, kering kerontang, dan tidak ada apa-apa, demikian kata Habib Zein. “Dia memikirkan supaya anak dan keturunannya memegang agama dengan murni, tidak terkontaminasi segala macam masalah politik.”

“Zaman itu Hadhramaut dihuni penduduk lokal yang tidak memegang mazhab seperti kita. Ahmad bin Isa berdakwah di situ. Dia mendapatkan perlawanan-perlawanan, penolakan-penolakan yang cukup keras sehingga terjadi friksi, sampai dia mendapatkan murid dan pengikut,” cerita Habib Zein bin Umar.

Keturunan dari Ahmad al Muhajir inilah hingga Muhammad al-Faqih Muqaddam yang pergi ke Asia Tenggara dan Nusantara. “Dari tiga golongan orang-orang Hadhramaut yakni Sa’adah, Masyaikh, Qabail, kita lebih mengenal Sayyid. Golongan ini yang kemudian kita kenal juga dengan panggilan Habib,” kata Habib Zein seraya meluruskan istilah Habib.

0 Komentar