Idul Fitri 1445 Hijriah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Bom dan Kelaparan

Warga melaksanakan salat Idul Fitri di dekat reruntuhan masjid al-Farouk, di tengah konflik antara Israel dan
Warga melaksanakan salat Idul Fitri di dekat reruntuhan masjid al-Farouk, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di selatan Jalur Gaza 10 April 2024. REUTERS/Shadi Tabatibi
0 Komentar

Sebaliknya dia membuat kue dari kurma yang dihancurkan. “Kami ingin bersukacita meski terjadi banyak darah, kematian, dan penembakan,” ujar dia.

Sakik mengatakan bahwa meskipun hari itu adalah hari raya keagamaan, militer Israel “melakukan pembantaian dan membunuh perempuan dan anak-anak” di kamp tersebut.

“Kami lelah dan letih – cukup, cukup dengan perang dan kehancuran,” katanya, seraya menambahkan bahwa warga Gaza sangat membutuhkan gencatan senjata.

Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024

“Kami berusaha memberikan kegembiraan kepada anak-anak. Sebelumnya, suasana Idul Fitri sangat menyenangkan dengan mainan anak-anak, kue Idul Fitri, makanan, coklat di setiap rumah – semuanya manis dan indah.”

“Tapi Israel menghancurkan seluruh Gaza,” katanya.

Warga Rafah, Moaz Abu Moussa, mengatakan bahwa “meskipun ada kesakitan dan pembantaian, kami akan menunjukkan kebahagiaan kami dalam keadaan sulit ini.”

“Kami tidak peduli dengan perang, kami akan menjalani Idul Fitri seperti Muslim lainnya dan menunjukkan kebahagiaan kami kepada para pengungsi dan keluarga para syuhada dan tahanan.”

Sementara itu di Yerusalem, puluhan ribu jamaah memenuhi kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, untuk salat subuh.

“Ini adalah Idul Fitri yang paling menyedihkan,” kata perawat Rawan Abd, 32 tahun, dari Yerusalem timur yang dianeksasi Israel. “Di masjid Anda bisa melihat kesedihan di wajah orang-orang.”

Di wilayah pendudukan Tepi Barat, suasananya bahkan lebih suram, dengan banyak warga Palestina di Kota Jenin di utara mengunjungi pemakaman untuk berdoa bagi mereka yang telah terbunuh sejak perang Gaza dimulai.

Konflik tersebut meletus dengan serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian 1.139 orang di Israel, berdasar angka resmi Israel.

Baca Juga:Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUI

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.360 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan. (*)

0 Komentar