Historia Salatiga: Kota Terindah di Jawa Tengah Bareng Eddy Supangkat

Eddy Supangkat (Foto: Josua Gian A)
Eddy Supangkat (Josua Gian A)
0 Komentar

TIDAK BISA dipungkiri bahwa sejak dulu Salatiga identik dengan status kecil. Pada masa lalu, ketika Salatiga ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda menjadi gemeente (kotapraja) pada tahun 1917. Salatiga adalah gemeente terkecil di Hindia Belanda. Demikian Pendahuluan dalam buku Historia Salatiga: Kota Terindah di Jawa Tengah karya Eddy Supangkat Penerbit Griya Media, 2023.

“”Waktu itu gemeente Salatiga hanya seluas 1.200 hektare saja, dengan bentuk menyerupai segi empat berukuran 3X4 kilometer. Setelah Indonesia merdeka, Salatiga menjadi kotamadya paling kecil di Indonesia yang hanya terdiri dari 1 kecamatan saja. Bahkan sampai sekarang pun Salatiga masih termasuk dalam kategori kota kecil meski bukan lagi terkecil. Setidaknya Magelang sekarang lebih kecil wilayahnya dibanding Salatiga,” tulis buku tersebut.

Buku Historia Salatiga: Kota Terindah di Jawa Tengah menceritakan Salatiga yang strategis, Pemerintahan Salatiga di masa lalu, Salatiga setelah merdeka, Sarana transportasi tempo dulu, Bangunan kolonial dan tokoh-tokoh ternama Salatiga, serta kilas balik peninggalan masa lalu.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

“Buku ini sebenarnya buku yang saya bilang buku komplit tentang dokumentasi sejarah Salatiga dari masa ke masa. Buku ini bercerita tentang hampir semua hal tentang Salatiga

Mulai dari itu tentang Prasasti, legenda, masa-masa zaman Belanda, kota terindah di Jawa Tengah, sejarah transportasi Salatiga, orang-orang ternama yang berkaitan dengan Salatiga, baik mereka yang lahir dari Salatiga maupun orang-orang yang pernah singgah di Salatiga. Seperti misalnya Bung Karno punya cerita nostalgia tentang Salatiga karena bertemu dengan Bu Hartini istrinya itu di Salatiga. Kemudian Pak Harto pernah menjadi komandan Korem di Salatiga, dan itu adalah sesuatu yang menurut saya istimewa sehingga perlu saya ungkap di sini,” ungkap Eddy kepada delik saat menjadi narasumber Talkshow Salatiga LitFest 2024 pada 14-16 Agustus 2024, Rabu malam (15/8).

Lebih lanjut, ia menambahkan buku Historia Salatiga: kota terindah di Jawa Tengah merupakan dokumentasi sejarah Salatiga dari waktu ke waktu yang paling lengkap yang pernah ada sampai hari ini.

“Ada beberapa bangunan-bangunan bersejarah di Salatiga termasuk Istana Djoen Eng dan beberapa bangunan cagar budaya yang ada di Salatiga,” pungkas mantan wartawan ini.

0 Komentar