Heru Subagia: Kasus Pembunuhan Vina-Eky Cirebon Tidak Tuntas, Lebih Baik Pak Kapolri Mundur

Heru Subagia/Ist
Heru Subagia/Ist
0 Komentar

Menurutnya, diduga banyak yang terlibat dalam pusaran kasus besar ini. Bukan hanya itu, sidang kasus korupsi mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) pun masih kalah gregetnya. 

“Saya ini sudah apatis untuk berkomentar di ranah publik dalam persoalan ini, sudah puluhan tahun tinggal di Cirebon malah dijejali informasi yang bertele-tele akibat adanya dugaan ketidakmampuan aparat penegak hukum. Atau, jangan-jangan memang ada pembiaran yang disengaja. Masih banyak isu penting untuk dibahas di wilayah Cirebon. Isu nasional yang saya sampaikan selayaknya menjadi isu Cirebon,” papar mantan Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon ini.

Ketidakpercayaan dan keraguan publik terhadap penyelidikan dan penyidikan aparat kepolisian pun, menjadi penyebabnya kasus ini tak kunjung berhenti.

Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama

Sehingga spekulasi kasus pembunuhan Vina-Eky Cirebon yang disertai pemerkosaan ini diduga pengalihan isu terhadap kasus yang lebih besar. Karena tak bisa dipungkiri bahwa tentunya ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi maupun kelompok. 

“Mereka bisa saja memainkan peran ini, untuk membesar-besarkan isu ini, agar publik teralihkan dari isu-isu lain yang mungkin mengancam kepentingan mereka,” kata Heru.

Ia juga menyinggung agar Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo mengundurkan diri.

“Lebih baik pak Kapolri mundur jika kasus pembunuhan Vina-Eky Cirebon yang disertai pemerkosaan ini tidak segera tuntas,” tegas Heru.

Kasus pembunuhan Vina-Eky Cirebon yang disertai pemerkosaan pun, memiliki daya tarik yang sensasional, menarik perhatian, baik drama, konflik, dan emosi yang terlibat dalam cerita ini membuat publik masih menyimpan penasaran dan ingin terus mengikuti perkembangan beritanya. 

Diduga media arus utama dan media sosial pun tak ragu mengeksploitasi aspek sensasional dari kasus ini untuk mendongkrak rating dan jumlah pembaca.

Rumitnya kasus ini, tak lepas dari peran media massa dan kehadiran media sosial yang ikut memainkan peran besar dalam viralnya kasus ini. Platform medsos seperti Twitter, Facebook, Tik Tok dan Instagram. Hashtag dan trending topics membuat kasus ini semakin sulit diabaikan.

Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?

“Apalagi dalam kasus ini melibatkan para tokoh publik dan influencer yang ikut manggung dan ikut berkomentar, menambah liarnya kasus ini. Seperti pengacara kondang Hotman Paris, tokoh agama Ustad Adi Hidayat, Polda Jabar, para jenderal polisi, dan deretan tokoh nasional lainnya,” ujar Heru.

0 Komentar