Hasto PDI Perjuangan Putar Rekaman Jokowi Jadi Sorotan, Berikut Pidato Lengkap Jokowi di di Forkopimda 2019

Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) 2019. Acara tersebut digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 13 November 2019. (Kemensetneg)
0 Komentar

Di pemerintah pusat, kita besok, DIPA kita serahkan. Dan hari itu juga, pasti saya perintahkan itu yang pekerjaannya gede-gede, Kementerian PUPR pasti lelang paginya, Kementerian Perhubungan pasti langsung lelang. Karena pekerjaannya besar sekali. Kalau enggak seperti itu, artinya tahun belum mulai lelang sudah bisa dilaksanakan. Kultur seperti ini harus kita mulai meskipun sudah beberapa kali juga saya ingatkan. Kultur seperti ini harus dimulai, bekerja dimulai Januari itu penting sekali. Sehingga kita mempunyai rentang waktu yang panjang dalam mengerjakan setiap program. Karena itu juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Kalau Januari dimulai, pertumbuhan ekonomi itu juga akan terpengaruh karena peredaran uang akan semakin banyak, yang ada di daerah, yang ada di masyarakat. Tapi model seperti ini kok diterus-teruskan terus. Makanya kemarin saya cek LKPP, yang e-tendering Rp31 triliun tender konstruksi masih berjalan, sudah, tolong ini dicatat.

Selanjutnya, ini juga saya titip. Ini ada Ketua-Ketua DPRD, benar? Gubernur, Bupati, Wali Kota, ada semuanya. Saya sudah pesan kepada Ketua dan Pimpinan DPR, ini saya pesan juga kepada Ketua DPRD provinsi, kabupaten dan kota, serta juga Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, jangan banyak-banyak membuat Perda. Jangan banyak-banyak membuat Pergub. Jangan banyak-banyak membuat Perbup, Bupati. Jangan banyak-banyak membuat Perwali. Negara ini sudah kebanyakan peraturan. Dan negara kita ini bukan negara peraturan. Semua diatur, semua diatur, malah kita terjerat sendiri. Hati-hati, setop itu sudah. Sedikit-sedikit diatur, sedikit-sedikit diatur. Akhirnya apa? Kecepatan kita dalam bergerak, kecepatan kita dalam memutuskan terhadap perubahan-perubahan yang ada menjadi tidak cepat. Padahal sekarang, negara sebesar apapun, penginnya fleksibel, penginnya fleksibel, cepat merespons setiap perubahan. Kita malah memperbanyak peraturan, untuk apa? Saya tahu, kalau membuat Perda itu pasti ada kunker, ada studi banding, saya mengerti, saya mengerti, tapi setop. Dan di kunker itu ada apanya, saya juga mengerti. Di studi banding itu ada apanya, saya juga mengerti. Saya ini orang lapangan jadi mengerti betul kayak begitu-begitu itu. Sudahlah, setop. Apalagi Perda-Perda yang justru meruwetkan dan membebani masyarakat, setop, sudah setop.

0 Komentar