Hasil Penelitian ITB: Potensi Megathrust di Pulau Jawa, Ancaman Gempa Dahsyat dan Tsunami

Gempa berkekuatan magnitudo 4,2 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Gempa berkekuatan magnitudo 4,2 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 10.06 WIB, Rabu, 1 Mei 2024. - (Tangkapan Layar/Istimewa)
0 Komentar

Gempa besar dengan magnitudo antara 7,0 dan 7,9 sudah terjadi sebanyak delapan kali, yaitu tahun 1903 (M 7,9), 1921 (M 7,5), 1937 (M 7,2), 1981 (M 7,0), 1994 (M 7,6), 2006 (M 7,8) dan 2009 (M 7,3). Sementara itu, gempa dahsyat dengan magnitudo 8,0 atau lebih besar sudah terjadi 3 kali, yaitu tahun 1780 (M 8,5), 1859 (M 8,5), dan 1943 (M 8,1).

Kata “Mega” itu artinya besar, sedangkan kata “Thrust” itu artinya sesar sungkup. Letaknya itu di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra).

Berdasarkan hasil kajian para pakar gempa bumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust.

Baca Juga:4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai JebolIbu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa Hukum

Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate. Demikian dilansir dalam buku “Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017”, seperti dikutip dari Antara.

Zona megathrust istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antarlempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Gempa dalam skala besar di laut kemudian memicu tsunami.

Secara umum zona sumber kejadian gempa bumi di Indonesia berdasarkan mekanisme fisik dapat di bagi menjadi 3, salah satunya zona subduksi yang merupakan zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antarlempeng.

Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar lempeng. Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar” disebut sebagai zona megathrust.

Di Indonesia, zona sumber gempa megathrust ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia. Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti:

  • Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba,
  • Subduksi Banda
  • Subduksi Lempeng Laut Maluku
  • Subduksi Sulawesi
  • Subduksi Lempeng Laut Filipina,
  • Subduksi Utara Papua.
0 Komentar