Hasil Pemeriksaan Fisik Bus Putera Fajar Terguling di Ciater, Ini Temuan Tim Gabungan

Petugas polisi dan penyelamat memeriksa puing-puing bus setelah kecelakaan pada hari Sabtu di Subang. (Ryan Su
Petugas polisi dan penyelamat memeriksa puing-puing bus setelah kecelakaan pada hari Sabtu di Subang. (Ryan Suherlan/EPA, melalui Shutterstock)
0 Komentar

TIM gabungan melakukan pemeriksaan fisik bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, saat membawa pelajar SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu (11/5/2024) malam lalu. Akibat peristiwa ini, sebanyak 11 orang tewas.

Tim dari agen pemegang merek, yaitu APM dari Hino, melakukan pemeriksaan fisik kendaraan bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan dengan pengawasan dan kerja sama dengan KNKT, Kementerian Perhubungan, kepolisian, dan institusi terkait.

Tim APM Hino menemukan bahwa material alat pengereman telah diubah dan terdapat kebocoran pada mekanik pengereman, baik kebocoran oli maupun angin, yang diduga membuat sistem pengereman tidak maksimal.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Bahkan, bus maut keluaran 2006 itu sudah tidak memiliki uji kir sejak Desember 2023. Terkait temuan ini, akan dilakukan pengembangan dan pemeriksaan mendalam kepada operator atau pemilik bus yang beralamat di Wonogiri.

Menurut Kepala Bidang Lalu lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, Jamaludin, pemeriksaan bangkai bus pascakecelakaan ini bersama pihak terkait untuk mencari fakta terjadinya kecelakaan, sehingga bisa dipaparkan dalam persidangan nanti, dan hasilnya ditemukan adanya kebocoran pada sistem rem.

“Hari ini kami dari dinas perhubungan kabupaten Subang melaksanakan kegiatan pengujian terkait dengan laka lantas Ciater. Ini akan menjadi pedoman bagi kami Dinas Perhubungan apabila nanti diperlukan di persidangan nanti,” kata Kepala Bidang Lalulintas Dishub Kabupaten Subang, Jamaludin saat melakukan pemeriksaan bangkai bus di Terminal Subang.

Jamaludin menambahkan, hasil pemeriksaan ini ditemukan adanya kebocoran pada sistem rem.”Jadi saat ini sedang dilaksanakan pengujian apa penyebabnya, tadi dapat informasi ada satu kebocoran di mekanik dari pengereman kendaraan ini, baik itu oli maupun kebocoran gas atau angin yang keluar. Penjelasan selanjutnya nanti, setelah hasil investigasi,” tambahnya.

Kecelakaan bus maut Trans Putera Fajar yang menewaskan 11 orang dan melukai puluhan penumpang terjadi di jalan raya Ciater, Subang, Sabtu malam lalu. Bus yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok terguling saat melintasi kelokan dan jalan menurun setelah berwisata di Tangkuban Parahu dan hendak kembali ke Depok. (*)

0 Komentar