Hasil Investigasi KontraS Terkait Kasus Mutilasi 4 Warga Papua

Hasil Investigasi KontraS Terkait Kasus Mutilasi 4 Warga Papua
Wakil Ketua KontraS Rivanlee Ananda saat membacakan delapan temuan pihaknya dalam mengungkap kasus mutilasi di Mimika. Hal ini ia sampaikan saat jumpa pers di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022). (Ist)
0 Komentar

Setelah menerima uang, para pelaku kemudian menyerahkan senjata rakitan yang dibungkus karung goni kepada keduanya. Karena mengetahui isi karung bukan senjata, terjadi tarik-menarik antara pelaku dan korban hingga terjadi baku pukul.

Irian mencoba melarikan diri tetapi dikejar oleh Kapten DK yang kemudian menembaknya dua kali hingga korban meninggal di tempat. Sementara itu, Lemaniol dan korban lain Atis Tini dipukuli dengan tongkat besi sepanjang satu meter di dekat mobil yang terparkir. Setelah itu berdasarkan rekonstruksi, leher korban dipenggal parang hingga tewas.

Selain Irian, Arnold Lokbere juga disebut sempat berlari menuju musala. Dia tak berdaya setelah tiga pelaku – Pratu RA, Pratu RO, dan Roy – mengejarnya dan menikam Arnold sebanyak dua kali hingga bersimbah darah setiba di musala.

Baca Juga:Saat Gibran Rakabuming Raka Bertemu dengan Idolanya, Rocky GerungYLBHI Sebut Kasus Dugaan Suap Hakim Agung Nonaktif Sudrajad Dimyati Gambarkan Fenomena Gunung Es Korupsi Peradilan

Jasadnya kemudian diseret sekitar lima meter untuk disembunyikan dari pinggir jalan utama. Bekas darah Arnold sempat dibersihkan dan ditutupi menggunakan kopi yang diambil pelaku dari gubuk di sebelah musola.

Menurut catatan KontraS kejadian ini hanya berlangsung sekitar delapan menit atau pukul 21.47 WIT sampai 22.05 WIT.

Para korban, menurut temuan KontraS, kemudian dibawa menggunakan dua mobil dari lokasi eksekusi itu ke lokasi para pelaku melakukan mutilasi. Kedua mobill itu adalah Toyota Avanza putih yang dikemudikan Pratu P yang mengangkut jenazah Arnold Lokbere dan mobil Toyota Calya putih yang yang mengangkut tiga korban lainnya. KontraS menemukan saat kejadian ada tiga mobil dan satu motor.

Para pelaku membawa keempat korban ke ke Jalan Kosong Lokpong yang menjadi lokasi mutilasi. KontraS menyatakan bahwa mereka sampai di lokasi mutilasi sekitar pukul 01.30 WIT.

Setelah menurunkan jasad korban, para pelaku memutilasi korban hingga beberapa bagian. Pelaku yang bertugas memutilasi adalah Pratu RA dan Roy menggunakan parang.

Menurut Kepolisian Resor Mimika, mutilasi berlangsung satu jam dari pukul 01.30- 02.30 WIT. Potongan tubuh korban dimasukan ke dalam 6 karung. KontraS menduga mutilasi ini sudah menjadi bagian dari rencana para pelaku. Pasalnya, karung tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya.

“Karung-karung tersebut seolah-olah sudah disediakan di tempat tertentu. Artinya, ada unsur kesengajaan karena telah disiapkan di tempat tertentu setelah eksekusi dilakukan,” ujar Rivanlee.

0 Komentar