Hasil Investigasi Kasus Hepatitis Akut Misterius

Hepatitis B Vaccination
Gambar mikroskop elektron tahun 1981 yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS ini menunjukkan partikel virus hepatitis B, yang ditunjukkan dalam warna oranye. Virion bulat, yang berukuran diameter 42nm, dikenal sebagai partikel Dane. Pada Rabu, 3 November 2021, komite penasihat pemerintah merekomendasikan agar semua orang dewasa AS yang berusia di bawah 60 tahun divaksinasi hepatitis B, karena kemajuan melawan penyakit yang merusak hati telah terhenti. (Dr. Erskine Palmer/CDC via AP)
0 Komentar

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) merilis hasil investigasi kasus hepatitis akut misterius yang menyebabkan tiga anak di DKI Jakarta meninggal dunia.

Tiga pasien anak tersebut dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo dan diduga mengidap hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya.

Terkait hal itu, Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak.

Baca Juga:Akun Lowongan Kerja Bodong dan Penipuan Mengatasnamakan Telkom AksesAlami Beberapa Penundaan, One Way Arus Balik KM 188 Gerbang Tol Cipali-KM 72 Tol Cikampek Malam Ini, Mulai 21 30

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus yang diduga merenggut nyawa tiga anak di DKI Jakarta itu.

Pemaparan hasil investigasi kontak kasus hepatitis akut misterius itu disampaikan Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pada konferensi pers, Kamis (5/5).

“Ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,” ujar Siti Nadia.

Nadia juga mengungkap, tiga kasus haptitis akut misterius itu terdiri dari anak berusia dua tahun yang belum menerima vaksinasi hepatitis.

Lalu anak usia delapan tahun yang baru menerima satu kali vaksin.

Sedangkan yang ketiga adalah anak usia 11 tahun yang sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi hepatitis.

Fakta lain yakni, bahwa satu kasus hapatitis akut misterius itu diantaranya memiliki penyakit penyerta.

Baca Juga:Rusia Tuding Militer Ukraina di Azovstal Manfaatkan Gencatan SenjataArus Balik: Kurangi Beban Hanya Berjumlah 13 Gerbang, Pemudik Diminta Hindari GT Halim

Akan tetapi, pihaknya memastikan bahwa ketiga anak dimaksud itu negatif Covid-19.

Nadia menyampaikan, sampai saat ini ketiga kasus itu belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat.

Akan tetapi, sambungnya, masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan.

“Terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan,” tutur Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu.

Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa tidak ada riwayat hepatitis pada anggota keluarga dari ketiga pasien yang meninggal dunia.

Hasil investigasi kasus hepatitis akut misterius itu menemukan bahwa anggota keluarga lain juga tidak memiliki gejala dan keluhan seperti mual, muntah, dan diare. (*)

0 Komentar