Hasil Autopsi Psikologis Ungkap Penyebab Kematian Keluarga Kalideres, Berikut Hasil Lengkapnya

Hasil Autopsi Psikologis Ungkap Penyebab Kematian Keluarga Kalideres, Berikut Hasil Lengkapnya
dr. Asri M Pralebda, Sp.FM, Spesialis Forensik dari RS Bhayangkara Jakarta. (Kompas TV)
0 Komentar

SELAIN autopsi forensik penyebab kematian, Polri juga melakukan melakukan autopsi psikologis terhadap 4 jasad sekeluarga yang ditemukan mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Berdasarkan autopsi psikologis itu diketahui sifat dan perilaku keempat orang tersebut selama hidupnya.

Hasil autopsi psikologis ini disampaikan langsung oleh Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) Reni Kusumowardhani, M.Psi. Dia menjelaskan bahwa analisa ini dilakukan untuk melihat cara kematian keempat orang tersebut.

“Yang kami lakukan di dalam pemeriksaan terhadap jenazah yang ditemukan di Kalideres ini adalah autopsi psikologi. Autopsi psikologi ini dilakukan dalam rangka melihat penyebab, atau menentukan rating lethality (cara kematian) dari ditemukan mayat yang meninggal dunia, namun belum diketahui secara pasti penyebabnya,” ujar Reni dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Baca Juga:Temuan Sejumlah Ayat dan Mantra di Kasus Kematian Keluarga Kalideres, Pakar Sebut Korban Budiyanto Gunawan Punya Kecenderungan Perdukunan Sejak MahasiswaGuru Besar UI Minta Kemlu Usir Perwakilan PBB di Indonesia yang Komentari KUHP Baru

Autopsi psikologis ini dilakukan dengan menarik mundur kehidupan dari empat orang yang ditemukan. Tim juga mengidentifikasi 15 area psikologis.

Berdasarkan analisa ini, ditemukan sejumlah petunjuk terkait cara kematian keempatnya. Empat jenazah sekeluarga yang ditemukan tewas mengering adalah Rudyanto Gunawan (71) sebagai ayah, Renny Margaretha (68) ibu, Dian Febbyana (42) sebagai anak dan Budiyanto Gunawan (68) sebagai paman. Disimpulkan bahwa cara kematian keempatnya wajar.

“Berdasarkan analisis psikologis, ditemukan adanya petunjuk mengenai cara kematian dari Rudy, Reni, Budi dan Dian yang mengarah pada cara yang sama. Yaitu kematian yang wajar,” tuturnya.

Data autopsi psikologis ini diambil berdasarkan keterangan orang-orang yang mengenal mereka, barang bukti dan kondisi TKP. Berikut ini hasilnya.

Rudyanto Gunawan

Berdasarkan proses autopsi psikologis, Rudyanto yang pertama kali meninggal memiliki kepribadian yang sangat khas. Rudy dikenal sebagai orang yang baik.

“Pak Rudyanto, yang meninggal pertama, ini memiliki ciri kepribadian yang sangat khas. Dan merujuk kepada karakteristik tertentu,” ujar Reni.

“Yang di sini yang ditampilkan sebagai orang yang baik,” lanjutnya.

Selain itu, tim juga menemukan kondisi kepasrahan psikologis. Oleh karena itu Rudy hanya mengikuti apa yang dilakukan keluarganya.

Baca Juga:Legislator Setuju Usulan Prof UI yang Minta Kemlu Usir Perwakilan PBB di Indonesia Ikut Komentar KUHP BaruKomisi X DPR Dapat Informasi Jerman Bakal Tarik Akademisinya di Indonesia Buntut KUHP Disahkan

“Jadi ada kepasrahan psikologis terhadap keadaan. Mencari bantuan, mengikuti apa yang dilakukan oleh keluarganya, tapi tidak berhasil,” ungkapnya.

0 Komentar