Hashim Djojohadikusumo: Kabinet Prabowo Ada 4 Menteri Alumni SMA Taruna Nusantara

Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Hashim Djojohadikusumo menyebutkan akan ada empat
Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Hashim Djojohadikusumo menyebutkan akan ada empat alumni SMA Taruna Nusantara yang menjadi menteri dalam Kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto.
0 Komentar

KETUA Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Hashim Djojohadikusumo menyebutkan akan ada empat alumni SMA Taruna Nusantara yang menjadi menteri dalam Kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Saya bisa katakan di Kabinet Prabowo sekarang ini ada beberapa alumni SMA Taruna Nusantara yang jadi menteri. Saya sudah hitung dua, tiga, empat menteri,” katanya di auditorium Universitas Podomoro, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).

Hal tersebut dia ungkapkan dalam Dialog Nasional bertajuk “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Diskusi tersebut membahas tentang pendidikan dalam meningkatkan SDA untuk kemajuan bangsa.

Baca Juga:Jokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan GerindraRapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada Prasangka

Kabinet tersebut akan diresmikan dan diumumkan setelah Prabowo-Gibran dilantik pada 20 Oktober 2024.

Hashim mengatakan dirinya telah mengetahui keempat nama alumni SMA Taruna yang akan jadi menteri. Namun, dia telah berjanji kepada Prabowo untuk tidak membocorkan nama-nama tersebut.

“Saya sudah tahu banyak nama-nama yang masuk, tetapi saya janji tidak boleh bocorkan, ke istri pun juga saya diam-diam,” ujar Hashim.

Pada kesempatan yang sama, Hashim juga memuji sosok Kepala SMA Taruna Nusantara Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman yang juga hadir dalam dialog tersebut. Dia berharap SMA Taruna Nusantara dapat terus menghasilkan pemimpin-pemimpin di masa depan.

“Prabowo angkat seorang mayor jenderal bintang dua yang amat cerdas jadi kepala sekolah, bukan rektor karena kepala sekolah amat penting, nanti sumber jenderal itu dari sekolah di Magelang,” tutupnya. (*)

0 Komentar