Hari Ini Ultah Jakarta Ke-497: Dari Masa Tarumanegara hingga MRT, LRT dan Transjakarta

Foto: MRT Jakarta. (Facebook/jakartamrt)
Foto: MRT Jakarta. (Facebook/jakartamrt)
0 Komentar

Sejatinya, KRL Commuter Line PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga menjadi andalan transportasi warga Jakarta. Tetapi, transportasi publik ini tidak hanya diandalkan oleh warga Jakarta saja, tetapi juga diandalkan oleh warga Jabodetabek, sehingga tidak dimasukkan ke dalam transportasi publik andalan khusus warga Jakarta.

Seiring dengan terus tumbuhnya Jakarta dari tahun ke tahun, tentunya ketiga transportasi publik tersebut memiliki perkembangan yang cukup pesat, terutama Transjakarta yang menjadi transportasi publik paling tua di Jakarta jika dibandingkan dua transportasi publik lainnya.

Tentunya, ketiga transportasi publik andalan warga Jakarta memiliki sejarahnya masing-masing. Berikut penjelasannya.

TransJakarta

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

TransJakarta resmi beroperasi sejak 2004. Kehadiran bus yang identik dengan warna biru telah menjadi moda transportasi pilihan masyarakat Jakarta karenda mudah, murah, dan aman.

Hingga akhir 2021, TransJakarta telah mengoperasikan 3.413 armada bus dan menjangkau 170 rute. TransJakarta juga mengoperasikan armada non-subsidi Royaltrans yang menjangkau rute menengah-jauh.

Tidak hanya rute dan memperpanyak bus, TransJakarta juga memperpanjang jam layanan. Setelah pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi pada awal September 2022, TransJakarta justru membuat gebrakan dengan beroperasi 24 jam untuk 13 koridor.

Hebatnya, TransJakarta hingga kini masih tidak menaikkan tarif alias masih bertarif Rp 3.500 sekali trip (untuk TransJakarta non-Royaltrans).

Selama 18 tahun hadir sebagai tulang punggung moda transportasi ibu kota, TransJakarta memang tidak pernah berhenti melakukan gebrakan dalam melayani penumpang.

Pada 2011, TransJakarta mengintegrasi armada dengan menyediakan layanan feeder busway untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas dan membantu masyarakat di wilayah yang tidak terlayani oleh TransJakarta atau angkutan lain sepeti kereta api dan MRT.

Pada 2013, TransJakarta mulai menerapkan sistem e-ticketing di semua armada yang berada di bawah layanannya.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

TransJakarta juga membuka rute khusus di sejumlah rumah susun dan bus wisata untuk mengantar masyrakat langsung ke titik-titik wisata di DKI Jakarta secara gratis.

Pada September 2021, resmi menguji coba penggunaan bus listrik dan hingga kini sudah ada 30 bus yang beroperasi.

TransJakarta juga sudah mengintegrasikan layanan bus kecil untuk menjangkau masyarakat pelosok dan membantu masyarakat ke sekolah, puskesmas, dan pasar.

0 Komentar