Harga Kedelai Impor Dipastikan Naik hingga Juli 2022, Tahu Tempe Bakalan Mahal?

Harga Kedelai Impor Dipastikan Naik hingga Juli 2022, Tahu Tempe Bakalan Mahal?
https://cookpad.com/
0 Komentar

DIREKTUR Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengatakan harga kedelai impor dipastikan naik hingga Juli 2022 dan berdampak pada kenaikan harga tahu tempe di dalam negeri. Oke menjelaskan, kenaikan harga kedelai tersebut disebabkan oleh gangguan suplai dari negara produsen seperti Brasil yang mengalami penurunan produksi menjadi 125 juta ton dari prediksi sebelumnya pada bulan Januari mencapai 140 juta ton.Berdasarkan informasi Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) penurunan produksi kedelai dunia berdampak pada kenaikan harga kedelai. Selain itu, inflasi 7 persen yang terjadi di Amerika Serikat (AS) membuat kenaikan harga input produksi kedelai, naiknya biaya sewa lahan dan pengurangan tenaga kerja, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen membuat petani kedelai di AS menaikkan harga jual kedelai.“Dari data Chicago Board of Trade (CBOT) harga kedelai di minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel (Rp11.240 per kilogram di tingkat importir dalam negeri). Hal ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan harga hingga bulan Mei 2022 harganya bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel, selanjutnya bulan Juli 2022  meski diperkirakan turun tapi harga tetap tinggi di 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir,” jelas Oke dalam Konferensi Pers virtual, Jumat (11/2/22)Kenaikan harga kedelai dunia, kata Oke, berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe. Saat ini harga kedelai di tingkat pengrajin berdasarkan informasi dari Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di kisaran Rp10.800 – Rp11.000 per kilogram. Sementara itu, lanjut Oke, stok kedelai yang dimiliki Akindo saat ini sekitar 140.000 ton dan akan masuk lagi 160.000 ton di Februari ini.“Pasokan kedelai diperkirakan cukup untuk memenuhi dua bulan ke depan. Tapi pemerintah dalam kondisi ini telah meminta importir untuk tetap menjaga ketersediaan kedelai meskipun harga tinggi,” katanya.

“Lebih baik tersedia tapi agak mahal atau mahal, daripada tidak tersedia,” tambah Oke.Produksi kedelai dalam negeri yang tidak mencukupi, kata Oke, membuat pasokan dalam negeri bergantung terhadap stok dan harga kedelai dunia.“80 persen kebutuhan kedelai kita diimpor, sehingga harga ini sangat bergantung dari harga kedelai dunia,” sebutnya.Lebih lanjut, Oke menyebutkan kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin akan mempengaruhi harga tahu dan tempe dalam bulan ini dan mendatang.“Perkiraan awal, harga tempe di tingkat pengrajin akan naik di kisaran Rp10.300 – Rp10.600 per kilogram, demikian tahu naik di kisaran Rp650 – Rp700 per potongnya,” katanya.Selain itu, Oke menambahkan, pemerintah ingin memastikan kepada importir kedelai untuk tetap menjaga ketersediaan bahan baku dan memasok ke pengrajin tahu dan tempe dengan harga yang disesuaikan dengan harga kedelai internasional.

0 Komentar