Harga BBM Tak Turun, Dahlan Iskan: Sedekah Ramadhan Kita ke Pertamina

Harga BBM Tak Turun, Dahlan Iskan: Sedekah Ramadhan Kita ke Pertamina
Dahlan Iskan
0 Komentar

Kita harus memahami bahwa Pertamina itu juga memiliki kilang sendiri dan sumur minyak sendiri. 

Kilang itu memerlukan biaya operasi. Sumur minyak itu harus dijaga jangan sampai mati. 

Semua itu perlu biaya. Kita lah yang bisa jadi donaturnya. 

Baca Juga:Dedi Mulyadi: Regulasi Aneh, Hentikan PSBBSelain Terompet dan Dentuman, Suara Aneh Juga Pernah Landa Bumi

Itulah sebabnya di Amerika minyak dijual dengan harga serendah apa pun –asal ada yang mau beli. Kalau tidak ada yang membeli minyak itu hanya memenuhi tangki. Kalau semua tangki sudah penuh, bagaimana? 

Itulah persoalannya. Kalau tidak ada yang membeli minyak itu akan meluber ke mana-mana. Mencemari bumi manusia.

Sumur minyaknya sendiri akan terus mengalirkan minyaknya ke tangki. Tidak bisa ditutup. Kalau krannya diputer mati, kran itu akan jebol –kena tekanan.

Jalan satu-satunya untuk menutup sumur itu: diluluhi semen khusus. Sampai dasar sumurnya di perut bumi. Dibuat mati. 

Lalu sumur itu RIP selama-lamanya.

Kelak, untuk menghidupkan kembali mahal sekali –sama dengan biaya menggali sumur baru.

Maka, kalau Covid-19 ini diperpanjang sampai satu tahun lagi, bisa-bisa orang di Amerika mendapat bensin gratis. Bahkan yang masih mau pakai bensin bisa mendapat bonus durian super tembaga. 

Mematikan sumur itu pun perlu biaya. Kan lebih baik biarlah terus mengalir –dengan harapan masih ada yang mau membeli.

Baca Juga:Trending Twitter, Suara Dentuman 11 April di Jabodetabek dan 11 Mei di JatengPara Astronom Perlihatkan Citra Baru Badai Jupiter Terjelas yang pernah diambil dari Bumi

Kilang minyak pun harus jalan terus. Kalau dimatikan biaya mematikannya juga besar. Dan itu bisa membuat kilangnya almarhum.

Jadi Pertamina harus tetap mengoperasikan sumur-sumurnya. Dengan biaya dari Anda semua. Pertamina juga harus tetap menjalankan kilang-kilangnya. Dengan biaya dari Anda semua.

Alhamdulillah.

Di bulan ramadan ini kita bisa lebih banyak bersedekah. Sedekah terbesar kita ya ke Pertamina itu.

Alhamdulillah, kita bisa menjadi orang sabar. Bukankah di bulan Ramadan ini kita harus taat pada bunyi kitab suci Al Quran –”orang sabar itu kekasih Tuhan”.

Kita justru harus iba kepada Pertamina. Pendapatannya yang besar itu tidak bisa lebih besar lagi. Kasihan. Itu akibat yang beli bensin tidak sebanyak sebelum Corona. Turun hampir 50 persen –seperti dikatakan direksinya.

0 Komentar