Harbuknas, Ini Cara Merayakan Hari Buku Nasional 17 Mei

Harbuknas, Ini Cara Merayakan Hari Buku Nasional 17 Mei
Setiap tanggal 17 Mei diperingatai sebagai hari buku nasional. / Foto: iStock.com
0 Komentar

SEBAGIAN dari Anda mungkin sudah tahu bahwa pada tanggal 17 Mei kita akan memperingati Hari Buku Nasional, namun apakah Anda tahu sejarah Hari Buku Nasional tersebut?

Sejarah Hari Buku Nasional atau Harbuknas berkaitan erat dengan tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yaitu 17 Mei 1980. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Mei 1980, dibentuklah Perpustakaan Nasional (walau masih di bawah naungan) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.

Mengutip dari buku Spiritual Skill, Best Practice, Generasi Digital, dan Perpustakaan Ramah Anak: Ada Di Sini, Dicki Agus Nugroho, (2019), tanggal 17 Mei selalu diperingati sebagai Hari Buku Nasional.

Baca Juga:Vladimir Putin Ingatkan Barat, Rusia Ambil Tindakan Jika NATO Perkuat Militer Swedia dan FinlandiaGempa Magnitudo 6,0 Guncang Bengkulu, Getarannya Terasa di 5 Wilayah

Hari Buku Nasional pertama dirayakan pada tahun 2002. Menteri Pendidikan yang menjabat di era Kabinet Gotong Royong (2001-2004), Abdul Malik Fadjar, adalah pencetus utama Harbuknas. Secara khusus, beliau ingin meningkatkan minat baca dan tingkat literasi di Indonesia. Tanggal 17 Mei dipilih karena bertepatan dengan momen berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yaitu pada 17 Mei 1980.

Alasan lainnya dari adanya sejarah Hari Buku Nasional dan peringatan Harbuknas adalah untuk meningkatkan penjualan buku di Indonesia. Faktanya, hanya sekitar 18.000 buku yang dicetak setiap tahun. Walau terdengar banyak, tapi angka ini jauh di bawah rata-rata negara lain.

Budaya gemar baca memang bukan sesuatu hal yang bisa datang dalam sehari. Masyarakat juga perlu membiasakan diri membaca buku. Terutama bagi anak-anak muda penerus bangsa yang lebih terbiasa dengan sosial media melalui suara dan video saja.

Faktanya, masih banyak anak muda yang tidak mengerti pentingnya membaca buku. Maka dari itu, membaca terkesan membosankan untuk mereka. Menurut data UNESCO, hanya 1 dari 1000 orang di Indonesia gemar membaca.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Buku Nasional, antara lain:

  • Membeli buku baru atau membaca ulang buku favorit yang sudah dimiliki
  • Mengunjungi perpustakaan kota atau nasional
  • Mendonasikan buku bekas layak baca ke perpustakaan lokal, taman baca, sekolah, atau lembaga penghimpun donasi buku
  • Meramaikan media sosial dengan gambar, pesan, dan kampanye terkait budaya membaca buku.

Selamat merayakan Hari Buku Nasional. (DNR)

0 Komentar