Hadirkan Ragil Mahardika dan Frederik Vollert, Imbalan Deddy Corbuzier 8 Juta Follower Lenyap dalam Semalam

Hadirkan Ragil Mahardika dan Frederik Vollert, Imbalan Deddy Corbuzier 8 Juta Follower Lenyap dalam Semalam
Warganet bereaksi dengan penayangan podcast milik Deddy Corbuzier (Instagram/@mastercorbuzier)
0 Komentar

DEDDY Corbuzier tampaknya harus membayar mahal keputusannya menghadirkan Ragil Mahardika dan pasangan sesama jenisnya, Fred sebagai bintang tamu podcast terbarunya di YouTube,pada 7 Mei silam.

Tak hanya banjir kritik, mantan mentalis tersebut juga harus kehilangan jutaan follower di Instagram. Sebelum podcast ‘Tutorial Jadi G4y di Indo!! Pindah ke Jerman Ragil dan Fred’ diunggahnya ke YouTube, Deddy masih memiliki 20 juta follower di Instagram.

Namun ketika video itu ramai dikritik warganet, jumlah follower Deddy Corbuzier langsung melorot ke angka 11,1 juta. Dengan begitu, bapak satu anak tersebut kehilangan lebih dari 8 juta follower hanya dalam semalam.

Baca Juga:YouTuber Deddy Corbuzier Undang Pasangan LGBT Jadi Sorotan Publik, Said Didu: Komunitas Mereka Sudah Masuk Kekuasaan?Batu Bleneng Tutup Mata Air Lahar di Tol Cipali KM 182

Pada Senin (9/5/2022) sore, tagar ‘UnsubscribePodcastCorbuzier’ pun menempati posisi puncak daftar Trending Topic Twitter Indonesia. Sebagian besar warganet menilai, mantan suami Kalina Oktarani itu mendukung LGBT lewat kontennya.

“Homoseksual dan lesbian bukanlah takdir seseorang, melainkan penyakit yang harus diobati. Hilangkan, sifat gampang kagum terhadap sesuatu yang merusak,” ujar akun @T0ean_M0eda di Twitter.

https://twitter.com/T0ean__M0eda/status/1523536797049176064?s=20&t=vtbc_pbTkr4YdtMmzHn1gA

Kritik yang sama juga diungkapkan akun @zomet13 yang mengatakan, “Konten yang katanya untuk smart people? @corbuzier are you lost your mind (apa kau kehilangan akal sehatmu?) Cuma gegara mengejar adsense doang.”

Sebelumnya, Ustadz Felix Siauw juga sempat memberikan pendapatnya terkait video tersebut. Dia tegas mengatakan bahwa video tersebut tak layak untuk ditonton masyarakat karena ‘mempromosikan’ kemaksiatan.

“Sudah terang-terangan, bahkan dengan judul yang sangat provokatif dan (seakan) bangga dengan kemaksiatan. Jadi mengingatkannya juga harus dengan terang-terangan,” tutur sang ustadz. (*)

0 Komentar