Gurubesar Ilmu Hukum Internasional UI: Kemlu Perlu Buat Pernyataan Tegas Atas Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan

Gurubesar Ilmu Hukum Internasional UI: Kemlu Perlu Buat Pernyataan Tegas Atas Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana
0 Komentar

STABILITAS keamanan kawasan diprediksi akan terganggu usai Ketua Kongres Amerika Serikat, Nancy Pelosi tetap berkunjung ke Taiwan. Sebab, Presiden China Xi Jinping sudah memberi peringatan kepada Presiden AS Joe Biden atas rencana kunjungan tersebut.

https://twitter.com/SpeakerPelosi/status/1554496902812602370?s=20&t=FoAye9V5d_U8C0uz4FsVDQ

Gurubesar Ilmu Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Profesor Hikmahanto Juwana memprediksi kunjungan Pelosi akan memperuncing ketegangan antara China dan AS. Dampaknya, kata dia, juga akan merembet ke stabilitas keamanan kawasan.

Baca Juga:Komnas HAM Ungkap Tidak Ada Saksi dalam Dugaan Pelecehan Seksual yang Dialami Istri Irjen Ferdy SamboBegini Jalur Beras Bansos yang ‘Dikubur Massal’ di Depok

“Oleh karenanya, Indonesia melalui Kemlu perlu membuat pernyataan yang menyayangkan (regret) kunjungan tersebut. Hal ini karena cepat atau lambat Indonesia akan terdampak oleh ketegangan antara AS dan China,” tegasnya lewat keterangan tertulisnya, Rabu (3/8).

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini mengatakan, Indonesia harus mengeluarkan pernyataan tegas atas kunjungan tersebut. Salah satu alasan yang dikemukakan adalah AS tidak henti-hentinya melakukan provokasi di sejumlah kawasan.

Terakhir, provokasi AS dilakukan di Eropa. Tepatnya saat mereka menyambut keinginan Ukraina untuk menjadi anggota baru NATO.

“Ini yang memunculkan kekhawatiran Rusia hingga Rusia melakukan operasi militer khusus terhadap Ukraina,” imbuhnya.

Selain itu, kata Hikmahanto, Kemlu juga bisa menegur AS yang terus menerapkan kebijakan luar negeri standar ganda dalam kunjungan Pelosi ke China.

“Di satu sisi mengecam langkah Rusia yang mengakui Luhantsk dan Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, namun kunjungan Polesi seolah menyatakan AS mendukung Taiwan untuk memisahkan diri dari Republik Rakyat China,” ucapnya.

“Konsekuensinya keamanan dunia akan terpengaruh. Bahkan perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama lagi, termasuk penderitaan rakyat Ukraina,” tutupnya. (*)

0 Komentar